Derita Muslim India
Lensa Media News-” Islamofobia telah merajalela di Barat, tetapi mengambil bentuk yang lebih mematikan di India.” Begitulah perkataan Noam Chomsky, seorang pemikir dan filsuf Amerika ketika mengkritik meningkatnya narasi kebencian di India terhadap minoritas muslim.
Pernyataan tersebut tidaklah berlebihan bahkan sangat mewakili realita yang saat ini tengah dialami muslim di India. Baru-baru ini beredar video viral di medsos, dimana terlihat seorang siswa muslim berusia tujuh tahun ditampar oleh teman-teman sekelasnya, atas instruksi guru Hindu mereka (Republika.co.id, 26/8/ 2023).
Dari video yang terekam kamera ponsel itu terdengar sang guru, Trapta Tyagi, mengatakan ibu-ibu muslim tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Dia kemudian meminta teman sekelas anak laki-laki muslim itu untuk datang dan menamparnya satu per satu. Masih dalam video itu terdengar orang-orang di sekitar tertawa, ketika anak laki-laki muslim yang ketakutan dan berlinang air mata itu ditampar di bagian wajah dan punggung.
Ya, begitulah derita saudara kita di India. Kehidupan mereka senantiasa diliputi oleh ketakutan dan kecemasan. Diskriminasi dan kekerasan fisik maupun verbal sudah menjadi santapan sehari-hari. Islamofobia di India tak hanya menimpa orang dewasa tapi juga anak-anak yang tak berdosa.
Sekalipun PBB sudah menetapkan 15 Maret sebagai hari internasional melawan Islamophobia, namun hal tersebut tidak berpengaruh sedikit pun. Karena itu umat Islam membutuhkan perisai yang akan bisa melindungi keberadaan mereka. Perisai inilah yang bernama Khilafah.
Sungguh hanya Khilafah satu-satunya kekuatan yang akan bisa menghentikan semua tindakan represif di seluruh dunia termasuk di India. Dengan khilafah kaum muslim akan terlindungi, berperang melawan semua bentuk kezaliman. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya imam (Khalifah) itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengannya.” (HR. Bukhari-Muslim). Agu Dian Sofiyani. [LM/ry].