Wajibkan Sertifikasi Halal, Untuk Kepentingan Siapa?

Lensa Media News-Kementerian Agama bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menggencarkan razia sertifikat halal bagi produk kuliner guna mewujudkan Indonesia sebagai negara halal nomor satu dunia di 2024.

 

“Jika pelaku usaha makanan dan minuman tidak memiliki sertifikat halal, maka akan ditutup usahanya,” kata Plh Kabid Binmas Islam Kemenag Provinsi Kepulauan Babel Iwan Nita di Pangkalpinang.

 

Ia mengatakan kegiatan razia sertifikat halal ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Kewajiban Bersertifikat Produk Halal. Selain itu, hal ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang menginginkan Indonesia pada 2024 sebagai negara halal nomor satu di dunia. (Pangkalpinang,ANTARA)

 

Sertifikasi halal ini juga berlaku untuk pelaku usaha kecil dan menengah, padahal biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat sertifikasi halal ini tidaklah sedikit, pasalnya MUI tidak lagi mengeluarkan sertifikasi halal, karena sekarang sertifikasi halal dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang merupakan salah satu unit Eselon I di Kemenag.

 

Sistem sekuler saat ini menjadikan sertifikasi halal sebagai prestasi demi meraih gelar internasional sehingga menggencarkan program tersebut Berbeda jika dalam sistem islam, setiap individu baik pelaku usaha atau konsumen akan menyajikan dan mencari produk halal karena keimanan mereka. Karena perintah untuk makan makanan halal dan toyyib adalah perintah Allah SWT, “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…”(QS. Al Baqarah, 2:168).

 

Dalam sistem Islam juga, negara akan menjamin ketersediaan produk halal untuk rakyat dan mencegah adanya produk-produk non halal beredar di masyarakat. Tidak seperti di dalam sistem kapitalis sekuler, umat harus menjaga dirinya sendiri dan waspada akan produk-produk yang tidak halal. Karena sertifikasi halal pun dalam sistem sekuler tidak ayal dikapitalisasi.

 

Jadi masihkah kita berharap pada sistem kapitalis sekuler sedangkan ada sistem Islam yang jelas-jelas memberikan solusi dan perlindungan yang menyeluruh untuk umat? Agung Ratna, Am.Keb. Wallahua’lam bishawab. [LM/Emma/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis