UKT Naik! Problem Mahasiswa Makin Pelik
Lensa Media News, Surat Pembaca-Malang betul nasib mahasiswa, harapan dan mimpi mereka untuk meraih cita-cita kandas, tersandung UKT yang terus naik. Biaya kuliah makin membebani orang tua dan memberatkan mahasiswa. Terutama mahasiswa yang jauh di rantau, untuk biaya hidup dan kos saja sudah berat apalagi ditambah dengan biaya kuliah yang terus membengkak. Padahal pendapatan orang tua tetap sehingga tidak mampu membayar uang kuliah anaknya. Tentu hal ini menambah peliknya problem mahasiswa.
BEM Keluarga Mahasiswa (Kema) Unpad mengungkapkan, pada 2022, banyak calon mahasiswa baru yang diterima namun akhirnya mengundurkan diri karena mahalnya biaya UKT. Akhirnya hanya orang yang berduit saja yang bisa mengenyam bangku kuliah. Padahal sejatinya setiap warga negara berhak untuk sekolah bahkan sampai perguruan tinggi.
Istilah UKT mulai diberlakukan sejak 2013. Mahalnya biaya UKT ini adalah dampak dari berlakunya PTN berbadan hukum (PTN BH) yang mengakibatkan terjadinya komersialisasi perguruan tinggi. PTN BH ini memang mendapatkan otonomi untuk meraih keuntungan. Beginilah ketika tata kelola pendidikan didasarkan pada prinsip liberalisme kapitalisme yang sarat dengan aroma bisnis.
Putus sekolah/ kuliah tidak akan pernah ada dalam kamus sistem Khilafah. Masyarakat akan mendapatkan pendidikan formal secara gratis dan berkualitas hingga perguruan tinggi. Seluruh pembiayaan pendidikan dijamin oleh negara, baik menyangkut gaji para guru/dosen ataupun infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan. Para Khalifah membangun berbagai perguruan tinggi lengkap dengan perpustakaan. Dilengkapi pula dengan “Iwan”(auditorium), asrama mahasiswa, serta perumahan dosen dan ‘ulama. Tempat rekreasi, dapur, dan ruang makan pun tersedia di perguruan tinggi.
Selain negara, para agniya juga turut berperan dalam pendidikan. Melalui wakaf yang disyariatkan, banyak agniya yang membangun sekolah dan universitas di masa kejayaan Islam. Hampir di setiap kota besar seperti Baghdad, Kairo, Asfahan, dan sebagainya, berdiri lembaga pendidikan dan perpustakaan yang berasal dari wakaf. Wallahu ‘alam bishshowab
Yani Ummu Qutuz,
Pegiat literasi dan Member AMK
[LM, Hw]