Miris, Perilaku Anak SD Bengis Sekali


Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom
(Guru dan Aktivis Muslimah Aceh)

LensaMediaNews_Bullying makin marak bahkan di sekolah dasar. Hal inilah yang terjadi pada seorang siswa laki-laki kelas dua SD di Sukabumi tewas diduga akibat dikeroyok kakak kelasnya. Korban adalah MHD, usia 9 tahun, warga Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. MHD yang kesakitan tidak mau berterus terang kepada keluarganya. Nama pelaku disebut pada detik-detik menjelang MHD mengembuskan napas terakhir. Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami luka pada bagian organ dalamnya, pembuluh darah, dada dan tulang punggung retak.(Tribuntangerang.com)

 

Banyak hal yang mungkin berpengaruh, baik kurikulum pendidikan maupun pola asuh, baik itu di dalam keluarga maupun masyarakat ataupun tontonan. Hal inilah yang sering terlupakan oleh masyarakat, yang mengira bahwa hal ini tak mungkin bisa dilakukan oleh anak-anak terlebih mereka belum pun baligh. Namun tanpa disadari bahwa kenyataannya adalah anak-anak sangat cepat mencerap apalagi hal-hal yang tidak baik.

Karena itulah tidak ada jaminan bahwa mereka tidak mampu untuk melakukan kekerasan, di zaman yang sangat canggih teknologi ini, dan para orang tua terlalaikan dengan aktivitas yang menyibukkan, sehingga melupakan tugas utama yaitu mendidik anaknya. Dan masyarakat pun membawa pengaruh bagi seorang anak yang sedang mengembangkan pola pikirnya. Mereka tidak tahu salah dan benar kecuali hanyalah bergurau untuk kesenangan semata, tanpa disadari menyakiti hingga membuat orang lain tewas.

Inilah anak-anak kita yang lahir dari peradaban kapitalisme, yang telah berhasil membuat mereka jauh dari agama dan belajar menjadi generasi penghancur masa depan. Lalu masih adakah harapan kita pada sistem ini? Tentu tidak, karena ada sebuah peradaban yang sangat luar biasa dahulu yang berhasil melahirkan generasi luar biasa yang ahli di bidangnya, taat kepada Allah dan syariat-Nya. Itulah Islam yang menjadikan keimanan sebagai landasan dalam setiap perbuatan, sehingga menjadi benteng dari perilaku jahat atau sadis.

Islam memiliki mekanisme kompherensif dalam membangun kepribadian rakyatnya pada semua lapisan usia sehingga terwujud individu beriman, berakhlak mulia dan terampil. Negara bertugas menanamkan akidah yang benar dan menerapkan Islam kaffah, sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, yang salih dan mampu bertanggung jawab atas setiap perbuatannya.

Please follow and like us:

Tentang Penulis