Perdagangan Manusia yang Kian Subur


Oleh: Fenti

 

 

LensaMediaNews__Myawaddy adalah sebuah kota di Myanmar, dimana sekitar 20 orang WNI korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) disekap dan kerap disiksa.

Menlu RI, Retno Lestari Priansari mengadakan komunikasi dengan beberapa pihak di Thailand dan sejumlah Organisasi internasional untuk menyelamatkan keduapuluh orang WNI yang disekap di sana. WNI yang disekap adalah korban perdagangan manusia melalui online scam di media sosial yang marak di wilayah Asia tenggara. Mereka diimingi gaji yang besar dan tanpa adanya syarat khusus untuk bekerja di sana, dan visa yang digunakannya adalah visa bebas kunjungan, bukan bisa kerja.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Kasus online scam ini meningkat sejak tahun 2021. Dan parahnya lagi korban online scam ini ada yang kembali berangkat keluar negeri dan bekerja di jenis usaha yang sama.

Berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah dalam menangani kasus ini, di antaranya pihak Menlu melakukan pengumpulan data akun-akun media sosial yang menawarkan pekerjaan dengan gaji yang tidak realistis ke luar negeri, sehingga Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup akun-akun tersebut. Kemudian memberikan data-data korban online scam kepada Direktorat Jenderal Imigrasi, sehingga mereka bisa diawasi.

Pemerintah pun mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat tentang modus-modus TPPO dan memberikan informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri, mengetahui perusahaan-perusahaan resmi serta membuat balai latihan kerja sehingga dapat meningkatkan kualitas calon pekerja imigran.

Sejatinya, maraknya kasus online scam ini membuktikan bahwa negara atau pemerintah telah gagal dalam mengurusi rakyatnya. Berbagai upaya yang dilakukan pun tidak dapat menyelesaikan problematika ini karena tidak menyentuh akar dari permasalahan itu sendiri.

Berbeda halnya dengan Islam. Dalam sistem Islam, negara atau pemerintah diwajibkan mengurusi kebutuhan rakyatnya. Kebutuhan akan sandang, pangan, papan, kesehatan dan keamanan rakyat. Dalam Islam, seorang pemimpin akan mencari siapa-siapa saja yang belum terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Dan akan memberikan bantuannya baik itu lewat zakat, modal tanpa riba atau bantuan lainnya.

Seperti yang terdapat dalam Hadits Rasulullah Saw, yang artinya : “Seorang Imam (kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyatnya.” (HR Bukhari, 844).

Dengan begitu, Negara atau pemerintah akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya sehingga rakyat bisa mencukupi kebutuhan hidup di negerinya sendiri. Maka sejatinya rakyat tidak akan terjebak dalam kasus online scam walau dengan iming-iming gaji yang besar. Karena mereka sejahtera hidup di negerinya sendiri.
Wallahu ‘alam bish shawab

Please follow and like us:

Tentang Penulis