Solusi Rusaknya Akidah dengan Islam
Oleh: Rina Karlina
(Aktivis Muslimah Kab. Bandung)
LensaMediaNews__Kasus pembunuhan kian hari semakin bertambah karena banyak faktor. Saat ini pelaku pembunuhan pun tidak mengenal usia, bahkan anak di bawah umur bisa menjadi tersangka. Dilansir detik Jabar, Jum’at (24/3/2023) Polisi menangkap tiga ABG diduga pelaku yang membacok siswa SMP berinisial ARSS (14) hingga tewas di Sukabumi Jawa Barat. Tiga anak berhadapan dengan hukum itu ialah DA (14), RA alias N (14), dan AAB alias U (14). Peristiwa pembacokan ini geger karena korban merupakan target kedua kali dan pembacokannya ditayangkan secara langsung via instragam.
“Dalam waktu singkat, kami mengamankan tiga orang anak. Kami mengharapkan kejadian ini kejadian terakhir, di mana ada seorang anak yang karena perbuatannya itu kemudian harus berhadapan dengan hukum,” ujar Kapolres Sukabumi kota AKBP SY Zainal Abidin.
Melihat kasus di atas sangatlah miris, ini menjadi teguran keras bagi para orang tua untuk bisa mendidik anak dengan baik agar tidak melakukan kekerasan terhadap siapa pun. Menanamkan akidah sejak dini sangatlah penting kepada anak agar dia bisa tumbuh dengan pembekalan akidah atau keimanan yang kuat, juga dapat terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Begitu pun dengan orang dewasa yang harus sadar bahwa memperkuat keimanan dengan mencari ilmu Islam itu juga sangat penting.
Melihat merebaknya kasus pembunuhan, perampokan, penculikan, dan lain sebagainya disebabkan oleh orang dewasa yang lemah keimanannya. Memang faktornya pun banyak di antaranya karena ekonomi, perselingkuhan, sakit hati. Ini membuktikan bahwa ketika kita jauh dari Sang Pencita maka kita tidak mengenal aturan-aturan islam apa saja yang harus dilakukan dan dihindari.
Pengaruh gaya hidup juga menjadi salah satu faktor bisa timbulnya melakukan hal-hal buruk, dimana yang menjadi pusat perhatian masyarakat saat ini adalah harta, agar dapat menunjang gaya hidup sesuai zamannya. Ketika ekonomi sulit maka berbagai cara apapun akan dilakukan tanpa memandang itu halal atau haram. Begitu pun dengan sikap individualisme dan tidak menjaga ucapan di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi pemicu terjadinya kekerasan hingga pembunuhan. Ini disebabkan karena kurangnya perhatian dan rasa empati masyarakat terhadap orang- orang di sekelilingnya.
Faktor ekonomi menjadi salah satu alasan dari seribu alasan lainnya yang menyebabkan hilangnya akal bahkan keimanan seseorang. Negara seharusnya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat hingga memberikan lapangan pekerjaan bagi pekerja. Dan ini menjadi tanggung jawab negara yang harus mensejahterakan masyarakat agar kasus-kasus kriminal tidak semakin meningkat dikarenakan kurangnya ekonomi, tetapi pada faktanya semuanya hanya sekedar keinginan dan harapan masyarakat yang tidak pernah diwujudkan oleh negara. Kemudian dengan generasi muda, negara harus lebih serius menangani permasalahan anak-anak muda yang semakin bebas dan brutal dalan bersikap di tengah-tengah masyarakat.
Islam mengajarkan bagaimana seorang wanita dan pria dalam berinteraksi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sama halnya dengan pendidikan Islam yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan ini dan mengembalikan jati diri generasi sebagai Muslim sejati. Adapun dengan kasus kekerasan hingga pembunuhan akan dijatuhkan sanksi atau qisas sesuai dengan perbuatannya. Dan negara harus menjalankan perannya sebagai pelindung umat. Dan ini hanya akan terwujud ketika kita menerapkan sistem Islam secara kaffah. Wallahu’alam bi shawab.