Pentingnya Menjaga Ukhuwah Islamiah

Oleh Firda Umayah

 

LensaMediaNews__Kondisi umat Islam saat tak jarang menjadi sasaran adu domba bagi para pembenci Islam dan kaum muslim. Mereka mengadu domba muslim dengan cara menyekat pemahaman mereka tentang Islam itu sendiri. Lalu mereka dikelompokkan sesuai dengan pemahaman Islam yang mereka miliki. Ada yang menamai mereka dengan Islam liberal, moderat, fundamental dan tradisional. Bahkan tak jarang pula ada istilah-istilah baru yang disematkan yang pada dasarnya tidak ada dalam Islam. Seperti Islam Nusantara atau yang lainnya. Padahal, Islam adalah agama yang satu. Umat Islam adalah umat yang satu pula.

 

Ikatan yang Merusak Ukhuwah

Umat Islam adalah umat yang disatukan oleh akidah Islam dan keimanan kepada Allah Swt. Umat Islam semua bersaudara. Saudara seiman yang disatukan dengan ukhuwah islamiah. Tak peduli beragam budaya, bahasa dan suku yang melatarbelakangi, selama seseorang menjadi muslim, maka selama itu pula ukhuwah islamiah harus terwujud.

 

Menjaga persaudaraan sesama muslim merupakan kewajiban. Bahkan kuatnya hubungan persaudaraan ini turut menyempurnakan iman seorang muslim. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Belum sempurna iman seseorang hingga ia mencintai bagi saudaranya apa saja yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Mutafaq Alaih).

 

Di dalam sistem sekuler saat ini, menjaga ukhuwah islamiah memang menjadi tantangan tersendiri. Sistem sekularisme yang terkenal dengan individualisme dan materialisme yang dimiliki telah memudarkan rasa empati, simpati, dan solidaritas di kalangan umat muslim. Terlebih lagi, adanya faktor “ashabiyah” atau fanatisme golongan menambah kerenggangan hubungan antar sesama muslim.

 

Tak hanya itu, ikatan kemaslahatan (kepentingan) juga selalu menyertai aktivitas hubungan di kalangan masyarakat sekuler. Oleh karena itu, semua ikatan dalam sistem sekularisme saat ini merupakan ikatan yang merusak ukhuwah islamiah.

 

Mengembalikan Ukhuwah Islamiah

Sebagaimana diketahui di atas, sistem sekularisme merupakan sumber penyebab hilangnya ummatan wahidatan (umat yang satu) di kalangan umat muslim. Sebab, sistem sekularisme meniadakan aturan agama di ranah kehidupan sehari-hari. Akibatnya, muncullah sikap egois, acuh, saling menjatuhkan, dan lain sebagainya. Semua sikap tersebut bermuara dari pemikiran dan pemahaman masyarakat yang tergerus oleh sistem sekularisme.

 

Maka dari itu, satu-satunya untuk mengembalikan ukhuwah islamiah adalah dengan mengembalikan pemikiran yang benar tentang ikatan sesama muslim. Yaitu pemikiran yang berlandaskan akidah Islam. Serta pemikiran yang senantiasa terikat dengan hukum syarak.

 

Pemikiran yang lahir dari akidah Islam, akan mampu menundukkan akal manusia untuk mentaati perintah Allah Swt. Pemikiran ini pula yang akan menjadi mempengaruhi sikap seorang muslim. Pemikiran ini hanya akan terbentuk ketika muslim membina dirinya dengan pemahaman tsaqafah Islam yang benar.

 

Selain itu, untuk mengembalikan ukhuwah islamiah dibutuhkan pula pemimpin yang adil dan institusi negara penerap syariat. Karena, dua unsur ini memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika masyarakat. Jika pemimpinnya baik, namun sistemnya buruk, maka pemimpin dan masyarakat akan terseret arus yang buruk.

 

Negara Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah akan mampu menyatukan umat Islam karena khalifah merupakan pemimpin yang harus ditaati semua warga negara baik lahir maupun batin. Perintah khalifah juga dapat mengatasi perselisihan. Khalifah juga penanggung jawab masyarakat layaknya perisai. Rasulullah saw. bersabda,

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ [رواه البخاري ومسلم]

Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Penutup

Menjaga ukhuwah islamiah yang menjadi kewajiban setiap muslim merupakan perintah yang jelas. Karena juga bersumber dari firman Allah Swt. dalam surah Ali Imran ayat 103.

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

 

Sudah saatnya umat Islam kembali kepada pemikiran Islam yang benar agar senantiasa mampu menjaga ukhuwah islamiah sehingga menjadi umat yang satu dan kuat berlandaskan keimanan. Wallahu a’lam bishawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis