Sistem Liberalisme Melahirkan Generasi Preman
Sistem Liberalisme Melahirkan Generasi Preman
Oleh : Wirda Ummu Afzan
( Anggota Ngaji Diksi Aceh)
LenSaMediaNews.com – Miris saat kita melihat tingkah laku generasi sekarang yang begitu anarkis. Ini menunjukan pendidikan telah gagal melahirkan pemuda yang intelektual dan bermoral. Kebanyakan hanya membanggakan emosionalnya. Sehingga lahirlah generasi preman yang membuat masyarakat resah, bahkan geram.
Seperti yang terjadi baru-baru ini. Kasus penganiayaan dilakukan seorang pemuda yang belakangan diketahui anak pejabat pajak bernama Mario Dandy Satriyo, terhadap David putra petinggi GP Ansor di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB. Dikutip Nasional.com, ( 25/ 02/2023)
Hal serupa juga terjadi pada Siswi SMP yang bernama J (14) tahun di Bone. Meninggal Usai Diperkosa Ramai-ramai oleh empat rekan teman sekolahnya. Dikutip Kompas.com, (24/02/2023)
Selanjutnya pelaku lima orang pemuda yang melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan dan atau penganiayaan. Kelima pemuda ini yakni W (18) warga Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, RM (18) warga Desa Sukajaya Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, KS (19) warga Desa Salem, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, RR (18) warga Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta dan DA (17) warga Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Diketahui, para pemuda tersebut masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Purwakarta. Dikutip Jurnalpolri.com, (22/02/2023)
Tiga kasus ini hanya sedikit fakta yang diberitakan di media. Bahkan begitu banyak kasus yang mungkin tidak terdata. Jika terjadi hanya satu atau dua orang, mungkin itu adalah hal yang wajar dan dianggap sebagai kesalahan individu. Namun, merajalelanya kejahatan yang dilakukan oleh generasi muda menunjukkan adanya kesalahan sistem pemerintahan yang menjadikan landasan dalam mengatur kehidupan negara.
Mulai dari gagalnya sistem pendidikan dalam membentuk anak didik berkepribadian Islam, hinga lemahnya peran keluarga dalam meletakan dasar perilaku terpuji, rusaknya lingkungan masyarakat, dan abainya pengontrolan negara. Semua itu pengaruh paham liberalisme dari barat yang merupakan skenario global untuk menyuburkan kerusakan mental. Salah satunya adalah pergaulan yang berhasil mengoyak jiwa-jiwa generasi saat ini sampai menyesatkan kaum milenial Islam. Paham sistem ini mengajarkan kepada generasi, bebas berperilaku sesuka hati tanpa mempertimbangkan agama sebagai aturan dalam kehidupan.
Banyak berbagai pihak mencoba memperbaiki masalah kerusakan moral generasi. Namun lagi-lagi solusi yang ditawarkan tidak mampu menyelesaikan masalah dengan tuntas. Hal ini disebabkan karena solusi yang ditawarkan adalah solusi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Tak heran masalah ini tidak kunjung bisa diatasi dari akarnya.
Marilah kita menjadi orang yang peduli terhadap masa depan generasi, tidak ada solusi lain untuk menyelesaikan permasalahan ini kecuali dengan kembali menerapkan aturan Allah SWT.
Wallahu a’lam bishowwab.