Kesalahan Pola Asuh, Cermin Abainya Negara Menyiapkan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Kesalahan Pola Asuh, Cermin Abainya Negara menembak Orang Tua dalam Mendidik Anak

Oleh: Esnaini Sholikhah,S.Pd
(Pendidik dan Pengamat Kebijakan Sosial)

LensaMediaNews.com-Maraknya kasus kekerasan di kalangan remaja belakangan ini memang menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan. Berbagai kasus kekerasan seperti tawuran, bully dan terakhir yang menyedot perhatian publik adalah kekerasan anak mantan dirjen pajak Mario Dandy yang menyebabkan David anak petinggi Anshor koma. Ketua Program Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibnu Khaldun Bogor Adian Husaini menjelaskan di era kebebasan informasi pertarungan di bidang Pendidikan akan semakin berat. Perlunya adanya kekuatan akhlak dengan mengintegrasikan keluarga dan masyarakat mengacu pada konstitusi UUD pasal 31 ayat 3, yakni Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang” ujar dia kepada Republika,

Saat ini masyarakat di Indonesia belum benar-benar mementingkan pendidikan akhlak. Mereka masih berkutat pada capaian pendidikan demi intelektualitas semata. Seperti ujian matematika yang masih lebih dipentingkan dibandingkan akhlak seorang anak. Selain itu pendidikan di Indonesia saat ini minim keteladanan. Salah satunya karakter kejujuran, berapa banyak pejabat negeri ini yang mampu menjadi teladan dari sikap jujur.

Belajar dari kasus Mario Dandy, salah satu hal yang dikaitkan dengan perilaku buruk anak adalah kesalahan pola asuh dalam keluarga. Hal ini dapat terjadi karena ketidaksiapan dalam berperan sebagai orangtua. Peran ini adalah satu keniscayaan, sehingga seharusnya menjadi bagian dalam kurikulum pendidikan dalam semua jenjang pendidikan. Namun saat ini hal tersebut justru tidak didapatkan dalam sistem pendidikan Indonesia. Kesadaran akan pentingnya ilmu menjadi orang tua malah menjadi salah satu peluang bisnis dalam sistem kapitalisme. Menurut Sutarimah Ampuni, Kepala Unit Center for Life Span Development Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh Mario ini termasuk dalam kategori anti social behaviour. Yaitu sebuah perilaku ketika seseorang tidak mempertimbangkan norma dan melanggar hak orang lain. Antisocial behaviour ini muncul karena beberapa penyebab, salah satunya adalah pola asuh orang tua yang tidak memperhatikan pertumbuhan emosional anak sejak kecil sehingga membuat anak kurang memiliki sifat empati. Ampuni juga menyebut ketergantungan terhadap gadget yang berlebih membuat seorang anak bisa menjadi individu yang kurang peka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.
Untuk mencegah semakin banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh remaja, Ampuni mengatakan peran orang tua dalam mengajarkan anak mengenai empati, memberikan contoh dalam pemecahan masalah dengan orang lain, dan cara interaksi dengan lingkungan sosial menjadi sangat penting. Hal ini dilakukan untuk membentuk karakter anak sehingga tidak berperilaku buruk.

Islam memahami peran penting orang tua dalam mendidik generasi. Orang tua dalam kaitannya dengan pendidikan anak adalah sebagai pendidik utama, maka dari itu tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak diantaranya memberikan dorongan atau motivasi baik itu kasih sayang, tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial, tanggung jawab atas kesejahteraan anak baik lahir maupun batin, serta kebahagiaan. Orangtua bertugas menjadi pembimbing dan teladan bagi anak dalam menaati Allah SWT dan Rasul-Nya. Orang tua yang baik menurut Islam, akan mengambil tanggung jawab ini secara serius. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan selalu melakukan hal benar sesuai ajaran agama. Oleh karena itu Islam memiliki tuntunan bagaimana menjadi orang tua, tidak saja dalam menyiapkan anak untuk mengarungi kehidupan di dunia, namun juga agar selamat di akherat. Tuntunan tersebut akan diintegrasikan dalam sistem pendidikan mengingat setiap orang, laki-laki atau perempuan akan menjadi orang tua. Ini adalah bentuk tanggung jawab yang Islam bebankan kepada negara, karena Islam menyadari pentingnya generasi dalam membangun peradaban yang mulia.

Wallahu a’lam bisshowab

Please follow and like us:

Tentang Penulis