Kenapa Harus Dibunuh Hanya Gara-gara Utang?

Oleh: Marlina Wati

(Mahasiswa Peduli Umat)

 

Lensamedianews.com–  Sungguh kejam hanya karena hutang tidak dibayar mereka melakukan kriminal. Tiga remaja di Sarolangun, Jambi. Tega menghabisi nyawa temannya sendiri akibat kesel ditagih utang terus oleh si korban. Korban yang baru duduk di bangku SMK ini menagih utang kepada salah satu pelaku yang meminjam uang Rp150 Ribu, padanya. Bukannya membayar utang, pelaku malah mengajak 2 orang temannya untuk berkomplot membunuh korban. Tega benar, bukannya membalas kebaikan temannya yang rela meminjamkan uangnya tapi malah dibalas dengan kejahatan. Kelakuan tersebut bagaikan air susu dibalas tuba. Padahal yang namanya utang wajib dibayar kecuali orang yang meminjamkan uang atau barang memang sudah mengikhlaskannya. Benar kata orang sekarang “yang dipinjami lebih galak dari yang meminjami.”

Kehidupan dalam sistem Kapitalisme saat ini betul-betul membuat banyak orang kesulitan untuk memenuhi kehidupannya. Kemiskinan banyak melanda di dunia tak terkecuali masyarakat Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari pinjaman. Bahkan bila perlu mengunakan jasa pinjaman online atau bahkan mengambil pinjaman utang ke Bank, tak lagi memperdulikan halal dan haram asalkan memperoleh pinjaman. Seperti kejadian di atas, uang Rp150 ribu sepertinya kecil nilainya, tapi si peminjam kebingungan untuk mengembalikan ke korban, akhirnya ia gelap mata dan terjadi hal yang menyerikan tersebut.

Kejadian tersebut bukti yang nyata bahwa sistem rusak ini melahirkan sekularisme yaitu pemisahan agama dari sistem kehidupan manusia di jauhkan dari aturan Allah SWT, dalam menyelesaikan seluruh permasalahan yang membelenggu hidupnya, akhirnya mereka hidup dalam keterpurukan, kemiskinan, kejahatan seluruh kemaksiatan saat ini mudah sekali kita jumpai di masyarakat, karena ke tidak mampuan mereka membentuk ketakwaan dalam dirinya.

Dalam pandangan Islam, utang piutang itu adalah ta’awun atau saling tolong menolong. Sesama muslim saling mengasihi dan tidak ada yang tega menyakiti saudaranya. Jika ada sesama muslim yang saling berselisih kita diminta mendamaikanny. Bukan malah memanaskan suasana kondisi bahkan ikut-ikutan menghakimi seseorang.

Begitulah seharusnya kelak sistem kehidupan Islam akan terwujud dalam sebuah sistem kekhilafahan. Saat negara menjadikan aturan Islam sebagai satu-satunya aturan kehidupan bermasyarakat, sehingga mereka memahami kewajiban-kewajiban dari Allah dan menerapkan dalam kehidupannya. Misalnya dalam kasus penganiyaan, negara wajib menghukum orang yang terbukti bersalah. Hukuman tersebut adalah diyat.

Di masa Islam tegak harga nyawa tidak murahan seperti sekarang. Karenanya orang-orang di masa itu sangat menjaga dirinya agar tidak terlibat dalam tindakan pidana. Jadi jangan pernah alergi dengan ajaran khilafah, karena Khilafah adalah ajaran Islam yang keberadaannya memberi naungan keselamatan dan kemuliaan kaum Muslim. Ajaran Islam, jika diterapkan akan menjadi rahmat seluruh alam. Yuk ngaji Islam Kaffah, pahami agamamu bangga berislam Kaffah. [LM/UD]

Please follow and like us:

Tentang Penulis