Kontroversi yang Bikin Heboh


Oleh : Vyana Rizqi

 

LensaMediaNews–Akhir-akhir ini media sosial mulai menggila, banyak kasus berseliweran mewarnai kehidupan zaman sekarang. Yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik. Tergantung dari sudut pandang individu masing- masing yang dipengaruhi oleh literasi yang ada.

 

Misalnya, yang sedang heboh beberapa minggu ini. Pidato yang memicu kontroversi di media sosial (medsos), dikutip dari Republika.co.id, Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, mengaitkannya dengan aktivitas keagamaan kaum ibu yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak.

 

Alhasil, ia sampai berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu agar waktunya tidak habis untuk pengajian dengan melupakan asupan gizi anak.
“Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho,” kata Megawati di acara tersebut. (Minggu 19/02/ 2023)

 

Dari pernyataan tersebut, beliau mengatakan bahwa hadir di pengajian atau majelis ilmu dianggap melalaikan anak. Dan ini bisa menjadi bentuk kesalahpahaman di tengah- tengah masyarakat.

 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis angkat bicara. Ia menyampaikan bahwa dengan mengikuti pengajian, ibu-ibu jadi tahu dan peduli mengurus anak. Sebab, tidak ada ceritanya ibu-ibu rajin pengajian menjadi bodoh dan tidak kreatif.
“Ngaji itu melatih hati dan pikiran. Soal tidak senang ngaji, tak apalah, tapi tak usah usil dengan ibu-ibu yang rajin ngaji sampai kapan pun,” ujar Kiai Cholil.(Republika.co.ide, 19/02/2023)

 

Dengan mengikuti acara pengajian, kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena, pengajian bisa dijadikan healing terbaik di tengah rusaknya sistem jaman sekarang. Majelis ilmu adalah wadah bagi jiwa yang berakal untuk memahami berbagai hukum Allah secara kaffah yang dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan, salah satunya proses dalam mendidik anak .

 

Di zaman sekarang, ilmu agama dianggap tak penting sehingga hanya diberi waktu 2jam perminggu, bahkan simpang siur yang beredar ilmu agama akan dihapus dari kurikulum. Sungguh mirisnya kehidupan zaman sekarang. Zaman yang menerapkan sistem sekuler kapitalisme, memisahkan agama dalam kehidupan.

 

Dalam negara Islam, mengaji Islam secara kaffah adalah bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu, yang terintegrasi dalam kurikulum dan kebijakan negara lainnya, sehingga menghasilkan individu yang beriman dan bertakwa, tinggi taraf berpikirnya, kuat kesadaran politiknya yang juga menjadi bekal bagi para ibu untuk mendidik anaknya menjadi muslim yang berkepribadian Islam calon pemimpin masa depan .

Please follow and like us:

Tentang Penulis