Sekulerisme Berhasil Merusak Fitrah Seorang Ibu
Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom
(Aktivis Muslmiah Peradaban Aceh)
Lensa Media News – Entah apa yang merasuki ibu muda ini, sehingga tega melakukan hal bejat ini kepada anak-anak. Mungkinkah sebab tidak adanya ilmu bagaimana menjadi menjadi seorang ibu dan istri yang baik dirumah, menjaga harta dan harga diri seorang suaminya. Sungguh sangat tercela sekali perbuatannya ini, yang menjadikan anak-anak sebagai korban pelecehan seksualnya. Bikin geger publik terkait kasus pelecehan di Jambi. Wanita pemilik rental PS di Jambi lecehkan 11 anak laki-laki dan perempuan hingga diajak nonton fim dewasa, Minggu (5/2/2023).
Pelaku diketahui berinisial YN dan masih berusia 25 tahun. Ibu muda itu membuka rental playstation di kedimannya di kawasan Alam Barajo, Kecematan Alam Barajo, Kota Jambi. Bikin geger publik, Wanita pemilik rental PS di Jambi lecehkan 11 anak laki-laki dan perempuan dari disuruh nonton live berhubungan intim hingga diajak nonton fim dewasa.
Aksi pencabulan tersebut dilakukan pelaku dengan cara anak-anak dirayu untuk melihat pelaku berhubungan intim dengan suaminya dari sebuah lubang atau celah jendela rumahnya. Setelah pelaku berhubungan intim dengan suaminya, pelaku menghampiri anak-anak menyuruh memegang payudaranya. Selain itu, 11 anak-anak disuruh menonton film porno juga oleh wanita yang kini dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban. (tvOnenews.com)
Rusaknya Fitrah Ibu
Ibu harusnya menjadi seorang yang dengan tabiat lembut dan penyayangnya, mengasihi dan mendidik anak. Namun saat in, para ibu seperti kehilangan jati dirinya, menghancurkan kehormatannya yang telah diangkat oleh Islam.Kasus ini benar-benar membuktikan betapa rusaknya sistem kehidupan yang berlandaskan kepada sekulerisme kapitalisme.
Sistem ini telah berhasil merusak para wanita, khususnya para ibu dengan kefitrahannya. Mereka yang awalnya dipaksa oleh sistem ini menjual dirinya sekarang malah menjadi sukarela. Sungguh ini merupakan sebuah bencana yang amat besar sekali. Bagaimana negara ini mampu menyelmatakan peran ibu yang mulai terkikis, menjadi para wanita yang nakal suka menggoda. Sungguh sangat miris sekali melihat fenomena seperti ini, bagaimana kelak para generasi kita akan mampu melewati semua ujian ini.
Perempuan yang selama ini dianggap sebagai korban, ternyata bisa menjadi pelaku, bahkan dalam perbuatan yang sangat keji. Karena itu, tidak sepantasnya umat berharap kebaikan dalam sistem ini, karena sistem ini merusak kehidupan manusia. Bukan hanya merusak madrasah ula bagi anak, tapi merusak keluarga muslim menjadi tujuan utama mereka. Hal inilah yang harus kita sadari, bahwa sudah selayaknya kita meninggalkan sistem bobrok ini dan kembali kepada firahnya kita yaitu Islam yang sesuai dengan hakikat kehidupan.
Dalam Islam ibu begitu sangat dimuliakan, sehingga Rasul pun menyebutkan 3 kali didalam sabdanya. Memang menjadi seorang ibu tidaklah mudah, sedari sebelum berganti status menjadi seorang ibu, para wanita sebagai calon ibu dianjurkan untuk mencari ilmu dulu. Ilmu sebagai seorang istri yang harus taat kepada suaminya, menjaga kehormatannya dan harta suaminya. Lalu ilmu menjadi seorang ibu, meski tidak dipungkiri di usia belia sudah menjadi seorang ibu namun belum diberi kesempatan menjadi seorang ibu. Yang kelak dirahimnya ada seorang anak yang kelak akan didiknya dengan penuh cinta dan takwa.
Dan wanita itu dijaga kesuciannya, dipingit dirumah-rumahnya. Terhindar dirinya dari segala fitnah, hanya keluar untuk mencari ilmu saja dan berdakwah. Seperti itulah Karena Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna dan menyeluruh, untuk mengatur kehidupan dunia, dan menetapkan adanya pertanggungjawaban di akhirat. Dengan demikian manusia terjaga tetap dalam fitrahnya sebagai manusia yang merupakan sebaik-baik ciptaan.
Wallahu’alam