Potret Pendidikan Indonesia, Hak bagi ‘Seluruh Rakyat’ yang Kaya
Lensa Media News-Kisah mengharukan potret pendidikan Indonesia, Riska seorang mahasiswi UNY yang menjadi salah satu potret kerasnya pendidikan di Indonesia. Bukan karena lingkungan sosial kampus, namun bagaimana sistem pendidikan di negeri kita yang masih belum ‘ramah’ kepada seluruh lapisan masyarakat. Data menunjukkan bahwa penduduk yang berusia 19-23 tahun yang berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi hanya 34%. Sementara 67% tidak mampu kuliah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan yang tinggi. Bahkan yang 34% ini juga merasa berat dengan beban UKT.
Hiruk pikuk mengenai UKT di negeri ini memang tidak ada habisnya. Walaupun sudah banyak aksi menuntut dari mahasiswa dan lapisan masyarakat lainnya untuk memperhatikan masalah mengenai UKT, pemerintah hanya merespon dengan adanya sistem perpanjangan, cicil, penundaan, dan lainnya. Bahkan respon yang dikeluarkan pemerintah seakan hanya untuk membungkam aksi mahasiswa, bukan untuk menyelesaikan masalah. Benar adanya bahwa pendidikan di sistem sekarang memang dijadikan komoditas kapitalis yang sangat menguntungkan. Hal ini terbukti dengan adanya perjanjian GATS tahun 1994 ( General Agreement on Trade in Services ) bahwa pendidikan menjadi salah satu dari 12 sektor jasa yang diperdagangkan termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, lingkungan dan lain-lain.
Beginilah potret pendidikan, ilmu pengetahuan yang sejatinya memiliki kedudukan dan orientasi yang tinggi karena darinya lahir intelektual-intelektual berpengaruh untuk pembangunan peradaban dan kemaslahatan umat manusia, justru menjadi disorientasi karena menjadi salah satu ‘pemasok’ pemasukan sistem kapitalis. Dewi Sekarsari. [LM/IF/ry]