Ayah, Di manakah Kau Berada?
Lensa Media News-Indonesia menempati urutan ketiga tertinggi di dunia sebagai negara dengan anak-anak tanpa ayah (fatherless country) (cnnindonesia.com, 1/4/21). Bukan tanpa sebab, peran ayah dalam tumbuh kembang anak memang seringkali diabaikan. Seolah ayah hanya bertugas untuk mencari nafkah, namun absen dalam pendidikan anak.
Ayah dipandang tidak perlu lagi dibebani dengan tugas mengasuh anak. Padahal pengasuhan anak itu sangatlah penting dilakukan oleh kedua orangtua, baik ayah maupun ibu. Bahkan di dalam Islam, seorang ayah merupakan “kepala sekolah” madrasah di rumah yang bertanggung jawab terhadap berjalannya madrasah tersebut.
Selain itu, ayah juga tidak berperan sebagai pelindung anak dan istrinya bahkan seringkali hari ini kita jumpai seorang ayah menganiaya anak dan istrinya hingga ada yang meninggal akibat kesal. Peran ayah atau suami sebagai qawwamah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada banyak hal yang menjadi sebab dimulai dari tingginya beban hidup, gaya hidup yang tidak baik, lemahnya pengendalian diri serta tidak pahamnya mereka tentang keberadaan peran itu sendiri.
Ujungnya bisa kita lihat sebab semua ini terjadi karena edukasi yang minim dari negara. Negara harusnya juga menjadi pengurus rakyat agar rakyat mampu mengenal peran-peran seorang ayah, ibu bahkan anak. Kesalahan ini tidak lain adalah karena problem mendasar yaitu dipisahkannya pemahaman agama (Islam) dari kehidupan sehingga rakyat bahkan negara pun tidak mengerti tugas seorang individu yang memegang fungsi strategis dalam keluarganya. Nurintan Sri Utami. [LM/IF/ry]