Menggiring Umat kepada Islamophobia
Kasus ACT terkait penyelewengan dana donasi dan juga kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Moch. Subchi Azal Tsani terhadap santriwati di Pesantren Siddiqiyah, Jombang terus menjadi sorotan dan masih ramai diperbincangkan. Padahal pelaku sudah ditangkap, bahkan 300 rekening ACT telah dibekukan, dan pondok pesantren yang ditutup perizinannya.
Perbuatan oknum dari lembaga tersebut adalah salah. Namun, di sisi yang lain tak adil rasanya jika hal serupa juga dilakukan oleh pejabat negeri ini yang korupsi hingga triliunan rupiah merugikan rakyat, kasus selesai hanya dengan ditangkap. Berbeda ketika yang melakukan kesalahan ada simbol-simbol Islam, maka terus menerus di-blow up dan dijadikan sebagai peluang untuk menyudutkan Islam, dan upaya untuk menggiring umat kepada islamophobia.
Akhirnya, dengan pemberitaan yang masif tersebut membuat orang tua takut menitipkan anaknya untuk menuntut ilmu di Pesantren. Begitu juga ketika terjadi bencana maka orang khawatir untuk berinfak dan membantu saudara yang sedang dilanda bencana. Sehingga berpikir panjang untuk menyalurkan dana di lembaga kemanusiaan karena adanya pemberitaan terkait kasus penggelapan dana oleh suatu lembaga kemanusiaan. Tentu bukan ini yang kita harapkan, umat Islam enggan belajar Islam dan enggan untuk membantu.
Ida Annisa,
Aktivis Muslimah, Bantul, DIY
[Hw, Lm]