Ramadan Bulan Perjuangan

Oleh: Ida Lum’ah

(Muslimah Peduli Generasi dan peradaban) 

 

Lensa Media News – Ramadan sering disebut Syahrul Quran. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat: 185,

Bulan Ramadan bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu siapa saja di antara kalian yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa. Siapa saja yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib bagi dia berpuasa) sebanyak hari yang dia tinggalkan itu, pada hari-hari yang lain.

Ayat yang mewajibkan orang-orang beriman turun pada bulan sya’ban tahun ke-2 H. Kemudian sebulan setelah turunnya ayat tersebut masuk bulan Ramadan. Rasulullah saw. dan kaum muslimin pertama kali menjalankan ibadah puasa.

Tepatnya pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 H terjadi perang Badar al-Kubra. Rasulullah dan kaum muslimin berjumlah 315 orang melawan pasukan dari kafir Qurais yang berjumlah 1.000-an orang atau tiga kali lipat jumlah pasukan kaum muslimin. Perang tersebut dimenangkan oleh kaum muslimin atas pertolongan Allah Swt.

Perjuangan terjadi pada tahun ke-5 H, perang Khandak (parit). Pada peperagan ini Rasulullah dan para sahabat membangun parit dengan pasukan kaum muslimin yang berjumlah 3.000 orang. Sedangkan pasukan gabungan dari Qurais, Yahudi, Gathafan yang berjumlah 10.000–an orang. Perang khandak ini terjadi pada bulan Syawal. Akan tetapi pembuatan parit dimulai pada bulan Ramadan. Dengan menggali parit di bulan Ramadan pada waktu tersebut kondisi musim dingin dan stok makanan kekurangan sehingga membuat kelaparan. Menurut Dr. Syauqi Syaqi Abu Khalil menyampaikan parit yang dibuat terbentang dari utara sampai selatan Madinah, panjang parit 5.544m, lebarnya 4,62m dan kedalaman 3,234m.

Ramadan adalah bulan paling utama Syaidus Suhur. Yang di dalamnya ada malam yang paling mulia. Sehingga untuk lebih mengutamakannya jika diisi dengan aktifitas yang lebih sempurna dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt. (pendekatan paling utama kepada Allah).

Sebagaimana disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah “wajib menegakkan kepemimpinan, baik karena alasan mendekatkan diri kepada Allah dalam hal kepemimpinan ini. Yaitu dengan mentaati Allah dan Rasul-Ny, adalah pendekatan paling utama.”

Imam Al-Ghazali juga telah mengungkapkan “ Agama dan kekuasaan itu ibarat saudara kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu yang tanpa pondasi niscaya akan runtuh dan sesuatu tanpa penjaga akan lenyap.”

Untuk itu kita telah memahami bagaimana rasulullah saw. dan para sahabat dan generasi setelahnya bersikap pada bulan Ramadan, dan harusnya seperti itu pula kita bersikap sebagai umatnya.

Mari kita gunakan bulan Ramadan ini untuk melakukan perjuangan dengan mendakwahkan Islam kaffah agar kehidupan Islam secara sempurna tegak kembali.

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis