Konflik Panjang Ukraina-Rusia: Buah Keserakahan Kaum Kapital
Oleh: Indah Nurhayati
(Mahasiswa, Aktivis Dakwah)
Lensa Media News – Konflik Ukraina-Rusia semakin memanas. Terhitung lebih dari seminggu berbagai serangan telah dilakukan pihak Rusia. Akibat serangan tersebut sebagian warga Ukraina telah mengungsi ke berbagai negara. Dikutip dari kompas.com, menurut PBB sudah ada 1 juta warga yang mengungsi ke negara tetangga Ukraina, di antaranya adalah Polandia, Hongaria, Moldova Slowakia, Rumania, Rusia, Belarusia serta negara-negara lainnya di Eropa.
Selain itu invasi Rusia ini tentu memakan korban jiwa dan luka-luka. Dikutip dari CNN Indonesia, Layanan Darurat Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina tewas selama invasi Rusia yang masih berlangsung. Namun CNN Internasional menyatakan belum bisa secara independen memverifikasi angka-angka tersebut dan telah menghubungi Layanan Darurat Ukraina untuk informasi lebih lanjut.
Terdapat banyak perbedaan informasi terkait jumlah korban meninggal juga luka-luka, namun serangkaian serangan yang dilakukan oleh Rusia tetaplah merupakan tindakan gegabah yang tentu saja bukan bertujuan untuk kebaikan masing masing warga negara, melainkan hanya untuk kepentingan penguasa.
Inilah buah yang dipanen akibat dicabutnya sistem Islam dari akarnya. Negara terkotak-kotak dengan batas wilayah kekuasaan. Pada akhirnya negara yang memiliki kekuatan akan berusaha menguasai negara yang lemah, menjajah dan mengendalikannya. Warga sipil akhirnya hanya akan menjadi korban atas kepentingan ekonomi-politik para penguasa.
Berbeda halnya ketika dunia Islam mengatasi konflik antar negara, dunia Islam akan menunjukkan sikap netral dan dorongan untuk penyelesaian damai. Konflik seperti ini akan terus terulang jika kita tak kunjung menyikapinya dengan Islam. Membongkar kepentingan (ekonomi-politik) negara besar (Rusia dan AS) bagaikan mencari jarum dalam jerami, sangat ruwet untuk dipahami. Konflik panjang yang telah terjadi tentu merupakan perbuatan dalang yang saat ini menjadi negeri adidaya yang hanya mencari keuntungan. Rusia adalah musuh bagi AS dan AS pun musuh bagi Rusia. Keduanya memperebutkan posisi tertinggi dan ingin menjatuhkan satu sama lainnya. Ukraina hanyalah korban dari keserakahan keduanya.
Dunia yang diatur sedemikian rupa oleh Islam akan damai. Tak akan terjadi perebutan kekuasaan, apalagi sampai mengorbankan nyawa warga sipil. Sebab para penguasanya takut akan pertanggung jawaban di akhirat kelak. Berbagai kebijakan yang dibuat haruslah berdasarkan aturan dari Sang Pencipta yang paling mengetahui manusia. Hanya Islam lah satu-satunya solusi atas permasalahan yang menimpa dunia saat ini. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 26,
“Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.“
Kekuasaan sejatinya milik Allah dan kekuasaan adalah ujian. Manusia hanya dititipkan kekuasaan tersebut dan Allah dapat mencabutnya kapan saja ketika Dia berkehendak untuk mencabutnya.
Wallahu a’lam.
[ah/LM]