Kritik Direktur Pamong Institute: Omong Kosong, Membasmi Korupsi Dalam Demokrasi

Reportase – PKAD- Drs. Wahyudi Al-Maroky selaku Direktur Pamong Institute menyampaikan kritiknya terhadap beragam upaya membasmi korupsi ketika dalam demokrasi. Beliau menyampaikannya dalam [LIVE] Insight #129 Pusat Kajian Dan Analisis Data dengan tema “Plak!! Nasib Lapor Korupsi, Pak.” (Rabu, 19/1/2022)

“Perubahan kepemimpinan dilakukan dengan pesta demokrasi. Omong kosong mau membasmi korupsi dengan menggunakan pola yang sama yaitu memilih pemimpin dengan cara pesta demokrasi berbiaya super mahal itu. Kalau itu terus terjadi, maka tidak mungkin membasmi korupsi, malah melakukan praktik-praktik korupsi dengan peraturan legal yang baru,” urainya.

Lanjut, beliau mengurai tiga hal penting berkaitan dengan membasmi korupsi. Tiga hal yang dapat diupayakan oleh semua pihak utamanya berkaitan dengan pemimpin, sistem hukum dan kecerdasan publik.

“Ada tiga hal penting dalam membasmi korupsi, yakni: 1. Kita harus menciptakan penguasa yang bersih; 2. Membangun sistem-sistem yang mampu mencegah korupsi yaitu sistem hukum; 3. Kontrol publik yang ketat,” jelas Direktur Pamong Institute.

Memang benar, ketika sistem hukum dan kehidupan yang meneladani model pemerintahan Rasulullah saw. dan dilanjutkan para Khulafaur Rasyidin salah satunya Khalifah Umar bin Khattab dan keluarganya menunjukkan hasil yang seharusnya diterapkan di negeri ini. Tindak korupsi para penguasa, keluarga dan pihak yang mengitarinya serasa tak tampak beragam kasus seperti halnya saat ini.

“Pemimpin itu bukan malaikat. Dia bisa salah atau dikelilingi oleh orang yang ingin berbuat salah. Publik bisa mengontrol dengan baik jika publiknya cerdas. Kesadaran politik publik juga mempengaruhi tingkat kecerdasan publik. Adapun kecerdasan publik, hal ini bisa ditingkatkan dengan terus banyak diskusi,” pungkasnya.

 

(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media).

 

[ry/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis