Pandemi yang Tak Kunjung Pergi: Bukti Gagalnya Sistem Temukan Solusi
Oleh: Yuke Octavianty
(Komunitas Pejuang Pena Dakwah)
Lensa Media News – Pandemi belum juga usai. Setelah 2 tahun lebih pandemi menyapa bumi, ternyata belum juga ditemukan solusi jitu yang dapat membereskannya. Justru pandemi semakin liar dan beringas, dengan “lahirnya” varian-varian ganas Covid-19. Kini hadir Covid-19 varian Omicron, yang diketahui sebagai varian yang sangat cepat penularannya (Cnnindonesia.com, 29/11/2021).
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memperkirakan Covid-19 varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron kemungkinan besar telah menjangkiti Indonesia (Cnnidonesia.com, 29/11/2021). Hal itu diperkirakan terjadi karena, menurut Dicky, varian Omicron merupakan turunan mutasi dari varian yang ditemukan di Italia Maret-April 2020 lalu. Dicky juga melanjutkan bahwa varian Omicron bersifat sangat menular dan sudah ada di beberapa negara yang sudah terjangkiti, lebih dari kabar yang dipublikasikan. “Sekali lagi hukum biologi berlaku. Varian baru Omicron terjadi akibat lemahnya surveillance genomic, 3T, 5M, vaksinasi dan infodemic,” sambung Dicky (Cnnindonesia.com, 29/11/2021).
Bahayanya lagi, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengungkapkan bahwa vaksin tak yakin dapat menangkal Omicron. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban (Cnnindonesia.com, 30/11/2021). Zubairi pun menambahkan bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan vaksin mampu menangkal penularan dan gejala varian Omicron.
Lemahnya negara dalam penanganan wabah kini sangat tampak. Kebijakan isolasi wilayah yang plin-plan. Disambung dengan tidak jelasnya wilayah sakit dan sehat. Ditambah lagi, begitu banyak bisnis yang menunggangi aspek pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Mulai dari bisnis vaksinasi, tes swab, antigen, hingga PCR. Tampak jelas pola pengasuhan sistem kapitalis liberal yang benar-benar tak berpihak pada umat.
Umat dibiarkan menderita. Pelayanan kepada umat sangat minim. Padahal secara kasat mata, negara kita adalah negara kaya sumber daya, yang dapat dipergunakan sebesar-sebesarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun, yang kini terjadi adalah penjajahan luar biasa terhadap nasib umat, mulai dari ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, dan hampir seluruh bidang kehidupan.
Seharusnya sedari awal kita menyadari bahwa usaha yang sangat urgent saat wabah adalah karantina wilayah. Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu” (HR. Bukhari).
Pengurusan kesehatan umat merupakan amanah yang utama bagi para pemimpin negeri. Bukan malah menungganginya dengan bisnis. Akan tetapi, pelayanan kesehatan kepada umat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pemimpin.
Pandemi yang tak kunjung usai membuktikan bahwa sistem yang kini dipijak adalah sistem yang batil. Sistem yang melahirkan kebijakan dan aturan yang rusak. Hingga merusak seluruh kehidupan umat. Salah asuh terhadap nasib umat.
Hanya Islam lah satu-satunya sistem yang menciptakan sejahtera bagi umat. Sistem Islam berdasarkan akidah Islam yang melahirkan para pemimpin amanah. Sistem berwadahkan Khilafah manhaj An-Nubuwwah. Sesuai dengan metode Rasulullah SAW.
Wallahu a’lam bishshawab.
[ah/LM]