Moderasi Beragama, Proyek Propaganda atas Islam

Oleh: Resti Mulyawati, S. Farm

 

Lensa Media News – Belumlah lama ini kaum muslim khususnya para santri memperingati “Hari Santri Nasional” yang biasa diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting bagi kaum muslim umumnya dalam peringatan kali ini yakni digalakkannya proyek moderasi Islam.

Proyek ini tidak bisa dilepaskan dari pengarusutamaan Islam moderat. Menjadikan Islam dan kaum muslim sebagai sasaran utamanya. Serta bertujuan untuk menancapkan paham Islam moderat dan menjadikan kaum muslim menjadi muslim moderat. Proyek ini menyasar para guru agama, mahasiswa, kaum milenial, hingga kalangan pesantren.

Dukungan pemerintah terhadap moderasi Islam sangatlah kuat. Mereka paham betul bahwa potensi generasi muda sebagai agent of change sangat besar. Maka, untuk menutup peluang masuknya kelompok “radikal” yang memanfaatkan potensi tersebut, maka pemerintah harus gencar menjalankan proyek moderasi di sekolah. Ormas pun tak pelak masuk jebakan penguasa untuk menderaskan arus moderasi dan diarahkan menjadi alat kekuasaan.

Padahal menurut Janine A Clark, Islam moderat adalah “Islam” yang menerima sistem demokrasi. Sebaliknya, Islam radikal adalah Islam yang menolak demokrasi dan sekularisme. Moderasi Islam dalam pengertian ini bermakna membangun Islam yang menerima demokrasi dan kesetaraan gender (Tazul Islam, Amina Khatun, Islamic Moderate in Perspectives: A Comparison Between Oriental and Occidental Scholarships, International Journal of Nusantara Islam, Volume 03, No.2, 2015).

Alhasil, Islam moderat adalah pemahaman Islam yang disesuaikan dengan pemikiran, pemahaman dan peradaban Barat. Dengan demikian muslim moderat adalah sosok muslim yang menerima, mengadopsi, menyebarkan, dan menjalankan pemahaman Islam ala Barat.

Sayangnya, upaya mereka bagaikan mencegah matahari terbit, mustahil terwujud karena kebangkitan Islam dengan ditegakkannya Khilafah merupakan janji Allah Swt.. Dakwah Islam kaffah telah mengantarkan umat menuju pemahaman Islam politik. Ajarannya yang sempurna telah berhasil membuka mata umat akan hakikat persoalan yang mereka hadapi. Umat sadar bahwa problematik akut yang dialami saat ini adalah absennya sistem Islam dalam mengatur kehidupan secara sempurna.

Maka, sudah seharusnya kaum muslim menolaknya serta berjuang mengembalikan Islam secara utuh dalam bingkai Daulah Khilafah Rasyidah.

Wallahu’alam

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis