Khilafah Bikin Gaduh? Ibarat Kenal Label, Isinya Harus Dikaji
Reportase – PKAD – M. Taufik NT. dalam [LIVE] Insight #95 Pusat Kajian Dan Analisis Data bertajuk Khilafah Bikin Gaduh: Fakta Atau Halu? mengawali penjelasannya dengan makna gaduh. Lebih lanjut, beliau juga menegaskan dengan beberapa dasar seputar wajib adanya khilafah dari kitab-kitab dan pendapat para ulama terdahulu (Senin, 1/11/2021).
“Nah, ini di kitab Imam Abu al Hasan Al-Asy’ari yang dielu-elukan. Beliau juga imam ahlu sunnah wal jama’ah juga sama pandangannya khilafah tetap wajib. Dalam kitab beliau Maqâlat Al-Islâmiyyîn wa Ikhtilâf Al-Mushallîn, Pentahkik Nu’aim Zarzur, Cet. I (Beirut: Maktabah al-‘Ashriyyah, 2005), juz 2, h. 343:
واختلفوا في وجوب الإمامة: فقال الناس كلهم إلا الأصم: لا بد من إمام. وقال الأصم: لو تكاف الناس عن التظالم لاستغنوا عن الإمام
“Dan mereka berselisih tentang wajibnya Imama: semua manusia selain al Ashom mengatakan: haruslah ada Imam. Dan Al Ashom berkata: seandainya manusia bisa menjauhkan diri dari saling mendzalimi niscaya mereka tidak perlu Imam,” jelas M. Taufik NT.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa pandangan dalam hukum Islam, Khilafah tetap wajib keberadaannya. Selain pendapat para ulama di luar Indonesia dalam kitab-kitabnya, ada ulama Indonesia bernama Sulaiman Rasjid. Bukunya cukup terkenal dan ada pendapat beliau seputar keberadaan Khilafah tetap wajib.
“Ini ulama Indonesia, Sulaiman Rasjid. Jadi Bukunya cukup terkenal dahulu. Fardu kifayah atas umat Islam sedunia berusaha mencari jalan untuk menyatukan pimpinan. Kewajiban ini tetap hingga tercapainya tujuan yang diinginkan, yaitu bersatunya seluruh umat Islam di bawah pimpinan seorang khalifah. Jadi, kalau bicara kitab-kitab para ulama dari dulu sampai yang era sudah merdeka yakni fiqih Islam ini,” tuturnya.
Pengasuh MT Darul Hikmah Banjarbaru pun menambahkan, “Problem kita sekarang ini banyak sekadar distigma negatif Khilafah tanpa dibahas isinya ini lho. Ibarat kenal label, isinya harus kita bahas wajibnya seperti itu isinya, rinciannya nanti Khilafah itu wajib ada.”
Pembahasan Khilafah tidak lepas dari konsep ekonomi, pendidikan dan konsep lainnya. Hal tersebut tentu membutuhkan pengkajian yang menjadi tugas kita semua. “Mari sebetulnya, daripada saling menjelekkan dan sebagainya padahal belum tahu, lebih baik memang mengaji. Khilafah ada konsep ekonominya, pendidikannya, sosialnya, bagaimana menjaga akidah supaya tidak setengah juta lebih itu murtad setiap tahun. Itu ada solusinya,” ungkapnya.
M. Taufik NT. kemudian mengajak untuk mengkaji lebih mendalam solusi dari Allah SWT. Solusi yang pernah diterapkan oleh Rasulullah saw. sehingga umat Islam menjadi umat terbaik. “Ini PR kita semua. Mudah-mudahan Allah SWT. beri kesempatan kita mengkaji lebih mendalam,” tutur M. Taufik NT. mengakhiri penjelasannya.
(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media).
[ry/LM]