Kemal Ataturk, Si Pembegal Islam
Bagi kalangan sekuler, Mustafa Kemal adalah pahlawan, bapak pembaharu Turki, dan tokoh revolusioner. Alasannya, Ataturk berhasil menghilangkan dominasi dan dogmatisasi agama di Turki dengan menghancurkan dan menghapus sistem Khilafah Utsmani saat itu.
Ia mengganti wajah Turki yang semula ternaungi cahaya Islam berubah menjadi Republik sekuler. Ia sengaja menjauhkan syariat Islam dari kehidupan rakyat Turki hingga mengubah segala aturan yang berbau Islam menjadi ala Barat.
Turki adalah negara Islam pertama yang sebelum Perang Dunia II dengan lantang dan berani mencomot negara sekuler. Semua ini terjadi berkat peran besar Kemal, si pembegal sekaligus penjagal Khilafah. Ia melakukan berbagai konspirasi untuk meruntuhkan sistem Khilafah yang sudah ratusan tahun menaungi Turki dan negeri-negeri Islam lainnya.
Kemal Ataturk terkenal sebagai peletak dasar sekularisme di Turki. Ia lahir pada 1881 di daerah Salonika. Ayahnya, Ali Riza, bekerja sebagai pegawai kantor di kota itu. Maryam Jameelah dalam bukunya Islam dan Modernisasi mencatat bahwa Ali Riza adalah seorang pecandu alkohol. Sebagian penulis Barat menyebutkan Kemal Ataturk adalah anggota Freemasonry, organisasi rahasia Yahudi yang berdiri di London pada 1717. (Muammar, Arfan. Kritik terhadap Sekularisasi Turki)
Kemal Ataturk menginginkan Turki yang kental dengan Islam berubah jadi mencontoh peradaban Barat yang ia junjung tinggi. Ia menganggap Islam sebagai biang kerok kemunduran Turki. Oleh karena itulah, penghapusan sistem Khilafah merupakan agenda utamanya. Berperan sebagai agen Inggris, ia bergabung bersama gerakan Turki Muda yang menjadi cikal bakal perlawanannya mengobrak-abrik sistem Khilafah saat itu.
Pada 1 November 1922, Dewan Agung Nasional pimpinan Kemal Ataturk menghapuskan Khilafah. Selanjutnya, pada 13 Oktober 1923, pusat pemerintahan pindah dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya, Dewan Nasional Agung pada 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya Negara Republik Turki dan mengangkat Kemal Ataturk sebagai Presiden Republik Sekuler Turki.
Mariyam Sundari,
(Sahabat Muslimah)
[hw/LM]