SDA dan SDM Luar Biasa, Kok Bisa Menderita

Para pemegang modal memanglah terlihat peduli. Namun, tidaklah setiap langkah yang diambil pun murni akan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Sebagaimana sifat dari kapitalis yang akan terus mencari keuntungan sebesar-besarnya maka jangan harap segala usaha perbaikan akan menuntun pada kebaikan yang hakiki.

Kapitalis bersifat tamak. Jalan apapun akan dilaluinya dari jalan yang baik hingga licik pun akan dipilih saat keuntungan yang dilihat begitu besar. Dan yang menikmatinya pun hanya kalangan tertentu dengan skala kenikmatan yang berbeda di setiap levelnya. Pemegang modal, merekalah yang paling besar menikmati segalanya.

Tidakkah jengah diri ini melihat strata kehidupan yang semakin jauh antara satu dengan yang lain. Masyarakat Indonesia seharusnya bisa hidup di atas garis kemiskinan dengan SDA yang dimiliki negeri ini. Dipadukan dengan SDM yang kualitasnya tidak kalah dengan orang asing diluar sana. Lihatlah betapa banyak prestasi anak bangsa yang diakui oleh negara lain, diapresiasi, namun ketika kembali mereka seolah tak memiliki kemampuan, menderita karena tak dihargai. Maka kembalilah pada aturan-Nya. Aturan yang meliputi segala aspek kehidupan. Aturan yang memanusiakan diri ini, bukan diperbudak. Hanya dengan kembali pada aturan-Nya, masyarakat Indonesia, bahkan seluruh dunia bisa hidup dengan aman, tenang, dan tentram. Itulah sistem Khilafah.

Wallahu’alam

Danis Nur, Bojongsoang

[faz/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis