Banggalah Menjadi Penjaga Al-Qur’an
Oleh: Yuke Octavianty
(Komunitas Pejuang Pena Dakwah)
Lensamedianews.com-Kabar hangat tentang Diaz Hendropriyono masih menjadi trending di media sosial. Pasalnya, Diaz, putra dari A.M. Hendropriyono (mantan kepala BIN), mengkritik para santri yang enggan mendengarkan musik, dengan cara menutup telinga secara serentak, saat mengantri vaksin di suatu lokasi. Hal tersebut disindir dengan video tari perut yang dikirimnya melalui akun instagramnya. Sontak menuai kritikan para netizen (mediaoposisi.com, 14/9/2021).
Diaz mengirimkan video sindiran itu
dengan caption “Sementara itu …. Kasian, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There’s nothing wrong to have a bit of fun!!” (vivanews.com, 14/9/2021). Komentar pedas para netizen pun membanjiri laman postingannya. Kritik sosial pun membuncah.
Sekularime (pemisahan aturan agama dari kehidupan) yang kini dianut sebagai sistem kehidupan, menciptakan kekacauan dalam proses berpikir. Kehidupan beragama dan segala atributnya dianggap menghalangi proses keberhasilan hidup. Bahkan ada yang mengatakan fanatik atau bahkan “ketinggalan zaman”. Inilah biang segala masalah. Mundurnya taraf berpikir umat tentang aturan beragama (baca: Islam) melahirkan pemikiran sesat tentang pengasuhan umat.
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Di dalamnya termaktub Kalamullah. Al-Qur’an pun merupakan mukjizat terbesar Rasulullah saw. Al-Qur’an mengandung segala aturan yang digunakan untuk mengatur setiap segi kehidupan. Begitu mulianya Al-Qur’an di sisi Allah, Rasulullah saw. dan seluruh kaum muslimin. Hanya orang-orang beriman dan bertakwalah yang dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan. Dan hanya muslim yang cerdas dengan iman dan takwa yang gemilang, yang dapat menghapalnya. Karena dengan membaca dan menghapal Al-Qur’an, terjagalah kita dari siksa neraka. Dan dengan Al-Qur’an pula kita mendapatkan cahaya dalam kehidupan, baik kehidupan dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga memiliki kedudukan mulia sebagai pembeda yang hak dan yang batil.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-Qur’an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia.” (QS. Fussilat: 41)
Para penghapal Al-Qur’an adalah insan-insan mulia pilihan Allah. Maka berbanggalah dengan seluruh hapalan Al-Qur’an-mu. Karena kelak di hari hisab, Al-Qur’an-lah yang menjaga kita dari segala keburukan.
Dalam tulisan Ustazah Najmah Saidah, Pemerhati Edukasi Keluarga Muslim, keluarga muslim (pasangan suami istri muslim) wajib memberikan pendidikan terbaik untuk para keturunannya (Al-Wa’ie edisi Dzulqaidah, 1-31 Juli 2021). Pendidikan terbaik hanya didapat dalam syariat Islam. Al-Qur’an-lah sumber pendidikan terbaik bagi seluruh generasi. Karena dengannya, generasi tumbuh menjadi umat terbaik di muka bumi.
Syariat Islam tentang pengasuhan umat untuk meraih pendidikan terbaik hanya dapat diwujudkan dalam sistem yang sahih, yaitu sistem Islam. Sistem Islam dalam wadah yang sesuai teladan Rasulullah saw., Khilafah minhaj An Nubuwwah. Wallahu a’lam bisshowwab. [LM/Mi]