Pandemi Masih Berlangsung

Oleh: Rochma Ummu Arifah

 

Lensa Media News – Pandemi telah berlangsung selama lebih dari 1 tahun. Serangan virus Covid-19 ini telah dirasakan hampir di seluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Dalam kurun waktu ini tentu saja telah terdapat begitu banyak dampak dan pengaruh akibat pandemi ini.

Akibat terbesar yang dirasakan oleh sebagian penduduk dunia atas adanya pandemi ini adalah di sektor ekonomi. Kita bisa melihat bagaimana sedikit demi sedikit faktor ekonomi melumpuh dan melemah. Tak hanya pelaku ekonomi tingkat besar, bahkan rakyat kecil pun sangat merasakan dampak pandemi ini bagi sektor ekonomi mereka.

Usaha kecil seakan megap-megap bagai ikan yang dikeluarkan dari air yang berusaha sekuat tenaga untuk berjuang dan bertahan di era pandemi. Usaha besar pun juga demikian, mereka tetap harus berjuang keras untuk bisa tetap bertahan dan tidak gulung tikar.

Tentu kita dengan mudah dapat menemukan aneka macam berita yang memperlihatkan bagaimana usaha dari rakyat kecil untuk bertahan di masa pandemi ini. Tak sedikit dari mereka yang harus kehilangan pekerjaan, usaha yang bangkrut karena omset yang menurun tajam, ataupun kesulitan yang lainnya seperti kesulitan bahkan untuk mendapatkan sesuap nasi untuk dirinya sendiri ataupun keluarganya.

Kita bisa saja menemukan berita itu. Misalnya seorang pengemudi ojek online yang harus bertahan di jalanan demi mendapatkan orderan ataupun orang yang akan menggunakan jasa mereka. Pendapatan mereka pun menurun drastis, karena tentu saja dalam masa ini banyak orang yang memang mengencangkan ikat pinggang mereka dan tidak banyak melakukan pengeluaran yang tidak diperlukan.

Atau berita lain mengenai pedagang-pedagang kecil yang tetap saja harus berjuang dan bertahan semampu mereka. Untuk mendapatkan pembeli cuka sangat sulit karena sekali lagi setiap orang tentu akan menjaga pengeluaran mereka hanya untuk hal-hal yang penting. Inilah keadaan harian yang sangat mudah ditemukan di sekeliling kita di masa pandemi ini. Yaitu keberadaan banyak orang yang harus bertahan hidup, bertahan untuk mendapatkan sesuap nasi, yang begitu sulit dalam hal ekonomi.

Sebenarnya hal ini pun juga sudah disebutkan oleh Allah dalam surat Al Baqarah ayat 155 yang artinya berbunyi, “Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Dalam ayat ini sangat jelas disebutkan oleh Allah, bahwa memang salah satu ujian yang diberikan Allah kepada manusia adalah kekurangan harta, kelaparan, dan juga ketakutan. Ujian ini tentu sangat nyata berada di depan mata kita saat ini. Iya, banyak orang yang saat ini lapar sangat sulit untuk mendapatkan penghasilan mendapatkan pekerjaan yang layak demi untuk mendapatkan sesuap nasi. Sebagian juga tentu saja kekurangan harta bisa jadi karena akibat pemecatan bagi sebagian karyawan. Karena perusahaan-perusahaan harus menjaga pengeluaran mereka di masa pandemi, karena tentu saja tingkat produksi menurun. Akibatnya banyak orang yang menjadi pengangguran dan akibat dari pengangguran ini tentu saja kesulitan untuk mendapatkan penghidupan.

Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan? Dalam ayat ini pun juga sudah sangat jelas diterangkan oleh Allah ujian yang sudah diberikan kepada manusia ini. Apa yang harus dilakukan manusia tak lain adalah menjadi orang-orang yang sabar. Sabar dalam menghadapi setiap ujian, sabar dalam menghadapi ketakutan atas pandemi yang masih saja terus berlangsung dan memakan semakin banyak korban dari hari ke hari, juga sabar hari semakin sedikitnya harta yang dimiliki oleh sebagian kita karena kehilangan pekerjaan ataupun karena omset usaha yang berkurang.

Namun terlepas dari ini semua, sejatinya ada tanggung jawab penguasa terhadap rakyatnya dalam menghadapi kondisi saat ini. Pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar dalam membantu setiap rakyatnya untuk berhasil melewati masa sulit ini. Tidak dipungkiri bahwa sudah terdapat beberapa usaha ataupun program pemerintah yang dicanangkan dalam membantu rakyatnya menghadapi masa sulit sekarang ini. Namun, sebagian pihak masih menilai bahwa apa yang dilakukan pemerintah masihlah belum optimal.

Sebagai contoh, sebagian bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak tepat sasaran ataupun bahkan jumlah bantuan tersebut sangatlah kecil, sehingga tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan harian masyarakat. Bahkan lebih miris lagi bantuan tersebut dikorupsi. Yang paling mengenaskan sang koruptor adalah Menteri Sosial sendiri.

Seharusnya, tanggung jawab pemerintah harus dijalankan dengan seamanah mungkin, terlebih dalam keadaan seperti ini masyarakat benar-benar membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Pandemi telah membuat ekonomi seakan mau runtuh. Di sisi lain, tanggung jawab pemerintah masih belum optimal dijalankan dalam mengawal masyarakat untuk berhasil melewati masa sulit ini. Sangatlah ditambahkan penguasa yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan lainnya. Penguasa yang mampu merasakan penderitaan rakyat serta mampu untuk memberikan solusi yang tepat bagi setiap persoalan yang mereka hadapi. Semoga kelak kita bisa mendapatkan pemerintah ataupun penguasa yang seperti ini. Insyaa Allah.

Wallahu a’lam.

[ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis