Berburu Lailatul Qadar
Oleh : Retno Hanifah
(Pegiat Literasi Batam)
Lensa Media News – Tak terasa, Ramadan sudah mendekati penghujungnya. Sepuluh hari terakhir sudah di depan mata. Sedih rasa hati akan berpisah dengan bulan nan mulia ini. Bulan yang semua amal sholih dilipatgandakan ganjarannya.
Sepuluh hari terakhir jangan malah menjadikan kita sudah merasa lelah, maraton mengejar amal salih dari awal Ramadan. Kemudian berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan untuk keperluan lebaran. Justru harus gaspol untuk berburu pahala di malam Qadar. Allah SWT berfirman, “ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam yang mulia. Dan tahukah engkau apa itu malam yang mulia? Lebih baik dari seribu bulan. Malam itu (penuh) kemakmuran sampai subuh. ” (TQS, Al-Qadar: 1-5)
Apa sih Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau jika dihitung lebih dari 83 tahun. Jadi ketika kita melakukan amal salih di malam ini, laksana melakukan amal salih selama 1000 bulan. Masya Allah.
Rasulullah saw bersabda, ” Siapa pun yang melakukan shalat malam pada Lailatul Qadar Imanan wa ihtisaban (dengan iman dan mengharapkan pahala), dosa-dosa masa lalunya diampuni. “ (HR. Bukhari dan Muslim) Maka sungguh rugi jika sepuluh hari terakhir tidak kita habiskan untuk beribadah pada Allah SWT.
Lantas kapan terjadinya Lailatul Qadar ? Rasulullah saw bersabda, ” Carilah Lailatul Qadar dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan. ” (Muttafaq ‘alaih). Dalam riwayat lain, “ Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan. ” (HR. Al-Bukhari)
Meskipun disebutkan Lailatul Qadar akan terjadi pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir, namun bukan berarti kita boleh melalaikan malam-malam lainnya. Malam-malam di bulan Ramadan sangat sayang dilewatkan dari aktivitas ibadah. Apalagi belum tentu kita bisa mendapatkan Lailatul Qadar.
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Syekh Ibn ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan bahwa Lailatul Qadar memiliki beberapa tanda yang menyertainya dan tanda-tanda yang datang kemudian.
Tanda yang menyertai Lailatul Qadar:
Pertama, intensitas cahaya dan sinar malam, tanda sulit dirasakan kecuali oleh orang yang berada di darat dan jauh dari cahaya.
Kedua, tenang, artinya ketenangan pikiran dan keterbukaan dada seorang mukmin. Dia menjadi lebih tenang dan lega malam itu daripada malam-malam lainnya.
Angin bertiup dengan tenang, artinya tidak bertiup kencang dan bergemuruh, bahkan udara malam itu terasa dingin.
Ketiga, terkadang orang bisa bermimpi melihat Allah pada malam itu seperti yang dialami oleh beberapa sahabat radliyallah ‘anhum.
Keempat, orang-orang yang salat lebih menikmati salatnya dibandingkan pada malam-malam lainnya.
Adapun tanda-tanda yang mengikuti adalah matahari terbit di pagi hari tidak membuat silau, cahayanya bersih tidak seperti hari biasa. Ubai ibn Ka’b radliyallah ‘anhu berkata, Rasulullah saw mengatakan kepada kami, “Matahari terbit pada hari itu tidak membuat silau.” (HR. Muslim)
Tips Mendapat Lailatul Qadar
Setelah mengetahui keistimewaan Lailatul Qadar tentu kita tidak ingin terlewat untuk mendapatkan pahala di malam ini. Lalu aktivitas apa saja yang bisa kita lakukan untuk meraih Lailatul Qadar?
Pertama, bertaubat kepada Allah SWT. Karena dengan taubatan nasuha, Allah SWT akan menyayangi kita, mengabulkan semua permohonan kita.
Kedua, memperbanyak istighfar.
Ketiga, melipatgandakan ibadah seperti salat dan membaca Al Quran.
Keempat, mengurangi waktu tidur untuk memperbanyak ibadah.
Kelima, memperbanyak doa seperti yang diriwayatkan ‘Aisyah ra.
Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi; shahih)
Semoga kita dimudahkan untuk menyempurnakan ibadah Ramadan dan mendapatkan Lailatul Qadar. Aamiin.
Wallahu A’lam bi ash-Showab.
[ah/LM]