Derita Yang Tak Kunjung Usai
Sani Widasari, S.E.
Aktivis Muslimah Yogyakarta
Lensamedia.com– Pandemi belum berakhir, namun problem yang terjadi di Indonesia semakin kompleks ibarat penyakit sudah komplikasi. Sungguh menyedihkan negeri ini, setiap problem yang terjadi tidak tertangani serius oleh pemerintah. Satu permasalahan belum teratasi datang lagi permasalahan baru dan yang lebih menyedihkan lagi, rakyatlah yang menderita.
Cobaan banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, menambah derita yang dialami oleh masyarakat. Sebab, banjir Semarang dan Jember terjadi bukan hanya masalah administrasi tapi problem mendasar yang disebabkan karena orientasi pemerintah dalam hal pembangunan yang tidak memprioritaskan keselamatan rakyat tapi lebih mementingkan untung rugi.
Tidak dibangunnya bendungan baru, tidak dilakukannya perbaikan pada saluran-saluran air yang tertutup malah memperbanyak bangunan-bangunan baru di tengah kota, menunjukkan pemerintah abai terhadap keselamatan publik.
Di sisi lain perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja, menambah berat beban derita masyarakat. Sebab, segala kebutuhan rakyat di tengah pandemi ini tidak dijamin oleh pemerintah sedikitpun. Malah sebaliknya segala kebutuhan pokok naik harganya, membuat masyarakat semakin tercekik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Belum lagi banyak kepala keluarga yang di PHK menambah lagi derita yang dirasakan. Sebagian kalangan mungkin bisa survive dengan kondisi pandemi saat ini tapi sebagaian kalangan lagi merasa kesulitan.
Indonesia diperkirakan akan menghabiskan waktu 10 tahun bahkan lebih untuk mengatasi pandemi covid-19. Perkiraan itu dikeluarkan Bloomberg Vaccine Tracker berdasarkan vaksinasi yang mampu dikeluarkan Indonesia per harinya.
Berdasarkan data Bloomberg Vaccine Tracker yang dikutip Strait Times, Sabtu (6/2/2021), perkiraan kemampuan vaksinasi yang dapat dilakukan Indonesia per harinya yakni 60.443 dosis. Hal itu dengan asumsi yang terinfeksi Covid-19 sebesar 1.134.854 orang, dengan angka kematian 31.202 orang.
Sungguh luar biasa permasalah yang dialami rakyat, mulai dari wabah yang tak kunjung usai, bencana alam terjadi dimana-mana perekonomian yang semakin down dari hari kehari. Itu baru sebagian permasalahan saja , masih banyak permasalahan lainnya yang lebih spesifik.
Dengan begitu membuktikan kepada kita bahwa pemerintah benar-benar abai terhadap penderitaan rakyatnya. Sebab banyaknya permasalahan yang terjadi tidak ada satu pun yang terselesaikan secara tuntas. Sangat jelas sekali kalau peran pemerintah dalam mengurusi urusan rakyat tidak dijalankan sebaik-baiknya.
Islam menjamin kesejahteraan rakyat, salah satu bagian terpenting dari syariat Islam adalah adanya aturan-aturan yang berkaitan dengan jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi tiap individu masyarakat, baik berupa pangan, pakaian, dan papan, serta lapangan pekerjaan termasuk menjamin keselamatan rakyat dalam menangani bencana alam yang terjadi.
Pasalnya, pemimpin di dalam Islam adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan. Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah.
Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir. (RA/LM)