Cetak dan Siapkan Generasi Penerus Ulama
Indonesia berduka. Bahkan dapat dikatakan bahwa umat Islam sedang mengalami musibah yang paling besar dan nyata, yakni berpulangnya ke Rahmatullah seorang ulama besar Syekh Ali Jaber.
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Kematian seorang ulama adalah musibah yang tak tergantikan, sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal. Wafatnya seorang ulama laksana bintang yang padam. Meninggalkan satu suku lebih mudah bagiku daripada meninggalkan satu ulama.” (HR. Al- Baihaqi)
Para salaf menjelaskan bahwa kematian seribu orang itu lebih baik daripada satu orang ulama, bahkan dikatakan kematian seribu ahli ibadah lebih baik dari pada satu orang ulama.
Ketika seorang ulama wafat, seolah-olah alam semesta pun mati berduka atas perginya para penjaga bumi. Karena wafatnya seorang ulama bukan saja hilangnya jasad, namun terbawanya cahaya ilmu agama yang menerangi hati setiap manusia.
Dengan ilmu, segala bentuk perilaku jahiliyah serta kemaksiatan ajakan syaitan bisa dihindari dan dengan ilmu alam semesta pun terlindungi dari kerusakan karena ulah manusia yang kurang ilmu agama.
Salah satu cara Allah mencabut ilmu adalah wafatnya ulama sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari seorang hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Hingga bila ulama tak tersisa, maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Ketika ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari Muslim).
Maka, wafatnya Syekh Ali Jaber seyogyanya membuat kita semakin serius mempersiapkan diri menjadi pengemban warisan ulama, melanjutkan estafet guna melanggengkan ilmu agama.
Menyiapkan dan mencetak generasi selanjutlan agar tak terjadi kekosongan ulama.
Innalillahi wa inna illaihi roojiuun.
Umat Islam berduka, Indonesia berduka.
Ummu Gia
Mekarwangi, Bogor
[LM/ra]