Geram dan marah, itu gambaran perasaan kaum muslimin saat ini. Bagaimana tidak, Rasulullah SAW yang kita muliakan ternyata dihinakan. Majalah Charlie Hebdo menerbitkan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

 

Ini bukanlah yang pertama, tetapi sudah pernah terjadi sebelumnya. Yang lebih parah lagi hal ini didukung oleh Prancis. Terlihat dari pernyataan presidennya, bahwa itu adalah bentuk kebebasan berekspresi.

 

Berbagai reaksi ditunjukkan oleh kaum muslimin di berbagai negeri. Ada yang melakukan aksi turun ke jalan untuk membela Nabi, sampai boikot produk dari negara penghina. Namun tidak sedikit pula yang membela penghina Nabi atas nama kebebasan berekspresi. Ada juga yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW sudah mulia, jadi tidak perlu dibela. Sungguh tidak bisa dipahami dengan cara berpikir seperti itu.

 

Sebagai muslim tentu saja kita tidak ingin penghinaan terhadap Nabi ini berkali-kali terjadi dan terulang lagi, baik dilakukan oleh Prancis maupun yang lainnya. Namun selama sistem yang digunakan adalah sistem yang memunculkan ide kebebasan berekspresi dan kebebasan-kebebasan yang lainnya, maka kemungkinan penghinaan pada Nabi maupun Islam masih akan terjadi. Untuk itu yang diboikot tidak cukup produk-produk yang dihasilkan oleh negara penghina Nabi, tetapi sumber ide dan pemikiran yang memunculkan penghinaan terhadap Nabi juga harus diboikot.

 

Semoga kaum muslimin menyadari hal ini. Sehingga akan bersama-sama berusaha untuk tidak mengambil apapun yang bersumber dari negara penghina Nabi, terutama ide dan pemikirannya. Dan berusaha untuk mewujudkan pelindung bagi kaum muslimin agar tidak terus mengalami penghinaan ini. Sehingga menjadi kaum muslimin yang mulia.

N. Suryatminingsih
Gedangan Sidoarjo

[Ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis