STOP, Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad!
Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. kembali terjadi. Dilansir dari The Guardian, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Prancis tidak akan menurunkan publikasi karikatur Nabi Muhammad atas nama kebebasan berekspresi. Selain itu, pada hari Minggu (25/10), Macron mengatakan dalam cuitan di Twitter soal tidak akan menyerah terhadap kaum radikal Islam.
Untuk kesekian kalinya penghinaan terhadap Nabi Muhammad terjadi. Hal ini, membuktikan bahwa Islamophobia adalah penyakit sistematis masyarakat sekuler, karena penghinaan yang ditudingkan kepada Islam tidak dianggap sebagai tindakan melawan hukum.
Fakta ini menunjukkan kegagalan sistemik kapitalisme untuk menjamin keadilan dan kebebasan beragama. Banyak kaum muslim yang tidak mendapatkan hak-haknya bahkan mereka mengalami tindakan diskriminasi. Islamophobia mendorong sebagian kalangan untuk melakukan penistaan terhadap ajaran Islam. Syariah Islam misalnya telah lama dipersoalkan oleh sebagian kalangan, salah satunya karena mengancam kebhinekaan, khilafah sebagai bagian ajaran Islam juga dituding sebagai ancaman negeri ini.
Pada masa keKhilafahan Utsmaniyah, pernah terjadi penghinaan terhadap Rasulullah oleh seniman Inggris, yang akan melakukan pementasan teater yang menghina Nabi Muhammad Saw. Namun, hal tersebut langsung ditindak tegas dengan seruan jihad oleh Sultan Abdul Hamid II. Sultan Abdul Hamid II memberikan perintah: “Saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengumumkankan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasulullah kami! Saya akan kobarkan Jihad al-Akbar (Jihad yang besar).”
Britania dengan serta merta melupakan keinginannya mengamalkan “kebebasan berpendapat” (freedom of speech) dan pementasan drama itu dibatalkan. Inilah bukti kehebatan Islam, ketika diterapkan oleh Negara. Imam Al Ghazali dalam Al Iqtishad fil I’tiqad menuliskan: “Agama dan kekuasaan bagaikan saudara kembar, agama adalah asasnya dan kekuasaan adalah penjaganya, apa saja yang tidak memiliki asas maka akan hilang dan apa saja yang tidak memiliki penjaga maka akan hancur”. [Faz/LM]
Asma Yulia, SE
(Pemerhati Masalah Umat)