Babak baru covid-19 sedang berlangsung. Beberapa negara tengah menghadapi gelombang kedua covid-19. Lockdown diberlakukan kembali untuk beberapa minggu ke depan. Salah satunya negara Beijing yang menutup akses masuk dan ke luar wilayahnya. Bagaimana dengan Indonesia?

Pemberlakuan new normal terus digencarkan. Masyarakat sudah mulai ke luar rumah. Tempat wisata mulai dibuka bagi pengunjung. Tempat makan sudah mulai ramai. Transportasi mulai beroperasi. Tak heran banyak orang berkerumun saat ini.

Fakta terkait kurangnya kedisiplinan masyarakat serta minimalisnya penanganan pemerintah atas virus ini, menjadikan angka positif covid-19 di Indonesia telah menembus 47.000 orang. Jumlah yang fantastik. Kebijakan yang masih berujung petaka bagi rakyatnya sendiri.

Sejatinya new normal perlu dihadapi dengan cerdas. Perlawanan terhadap makhluk mungil bernama covid-19 tak mudah. Disiplin terhadap protokol kesehatan penting dalam mencegah penyebaran yang semakin meluas. Tidak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak. Begitu pun dengan tidak berkerumun di tempat-tempat umum.

Sesungguhnya, Islam dengan aturannya yang sempurna telah memberikan teladan dalam pencegahan penyebaran penyakit. Kecerdasan pemimpin Islam seyogianya diikuti dengan karantina wilayah, hingga penyakit tersebut hilang. Maka, tidak akan lagi korban berjatuhan setiap harinya. Penyebarannya pun terputus.

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat maka janganlah memasuki tempat itu, dan apabila terjadi wabah sedangkan kamu sedang berada ditempat itu maka janganlah keluar rumah.” (HR Muslim)

Maka tak heran, Islam menjunjung tinggi urusan nyawa rakyat. Karena satu nyawa itu begitu berharga. Jangan menunda atau menunggu hingga angka meningkat.

Di sinilah pentingnya kecerdasan yang dilandasi iman, agar menghasilkan amal produktif. Artinya, masyarakat yang memahami bahwa Islam harus diterapkan dalam kehidupannya, serta melakukan social distancing dengan maksimal.

Citra Ningrum
(Kabupaten Kuningan, Jawa Barat)

[Faz]

Please follow and like us:

Tentang Penulis