Kemiskinan Tanggung Jawab Siapa?
Kembali, potret kemisikinan harus kita jumpai bersama di wilayah yang jaraknya tidak jauh dari jantung kota Indramayu, tepatnya Blok Sasak Eyeg Rt 003, Rw 001 Desa Sukadadi Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu.
Di usia yang sudah senja bapak Dawiyah (79) masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) harus hidup dengan kondisi serba tidak ada, rumah yang hanya dikelilingi oleh pagar dengan atap memakai gendeng asbes dan yang lebih mengejutkan di belakang rumah bapak Dawiyah terdapat kandang kambing yang jaraknya berdekatan sekali dengan rumah yang dia tempati.
Ironisnya rumah bapak Dawiyah tidak terlalu jauh dengan rumah Kuwu Desa Sukadadi Caswita. Harapan Bapak Darwiyah sendiri seperti masyarakat lainnya yaitu bisa mendapatkan bantuan dan program dari Pemerintah Daerah maupun pemerintah Pusat. (Min.co.id, 21/3/2020)
Ada tiga sebab utama kemiskinan. Pertama, kemiskinan alamiah, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alami seseorang; misalnya cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja, dan lain-lain.
Kedua, kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM akibat kultur masyarakat tertentu; misalnya rasa malas, tidak produktif, bergantung pada harta warisan, dan lain-lain.
Ketiga, kemiskinan stuktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan sistem yang digunakan negara dalam mengatur urusan rakyat.
Kesenjangan kaya miskin di dunia saat ini adalah buah dari diterapkannya sistem Kapitalisme yang sangat individualis. Dalam pandangan kapitalis, penanggulangan kemiskinan merupakan tanggung jawab si miskin.
Negara kehilangan fungsi utamanya sebagai pemelihara urusan rakyat. Sudah saatnya kita mencari dan menerapkan sistem alternatif selain Kapitalisme, tanpa perlu ada tawar-menawar lagi.
Islam adalah sistem hidup yang sahih. Syariat Islam memiliki banyak hukum yang berkaitan dengan pemecahan masalah kemiskinan; baik kemiskinan alamiah, kultural, maupun struktural. Wallahua’lam. [El/LM].
Tawati, Majalengka