Hangout ala Muslimah, Refleksi Akhir Tahun

Oleh: Meivita Yusmala Dewi, S. Farm., M. Farm., Apt.

 

 

Reportase – Di penghujung tahun 2019, tepatnya Ahad, hari ke 15 pada bulan Desember, sejumlah remaja di Kabupaten Probolinggo mengadakan acara Hangout ala Muslimah dengan tema Refleksi Akhir Tahun. Hangout ini dihadiri oleh belasan peserta yang berasal dari berbagai kecamatan yaitu Banyuanyar, Maron, Gending, dan Pajarakan. Acara yang santai namun tetap berisi ini digelar di rumah Kak Eka bertempat di Kecamatan Banyuanyar bagian timur.

 

Kak Eka selaku ketua pelaksana beserta segenap panitia mengemas acara ini dengan apik dan asyik dengan harapan peserta dapat memahami tema yang diangkat dan ilmu yang diperoleh bermanfaat untuk kehidupan saat ini serta di masa yang akan datang.

 

Sesuai jam yang teetera di undangan para peserta berdatangan sejak pukul 09.00 dengan penuh keceriaan dan antusias.

 

Kak Aisy selaku MC membuka acara ini. Tak lupa, yel-yel penyemangat dikenalkan kepada para peserta untuk menambah hangat suasana. Acara dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah bersama, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran surat Ali Imron ayat: 110 oleh Kak Meivi.

 

Sebelum masuk pada acara inti yaitu penyampaian materi oleh Ustazah Echa, Kak Aisy menanyakan motivasi peserta hadir dalam acara ini.

 

Refleksi akhir tahun maksudnya cerminan aktivitas yang dilakukan selama setahun, dapat juga dikatakan sebagai momen evaluasi. Dalam Islam, dikenal istilah _muhasabah_ diri yaitu introspeksi atau evaluasi diri. Muhasabah dapat dilakukan setiap tahun, bulan, pekan, hari, bahkan setiap detik untuk mengukur apakah yang dilakukan saat ini lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, seorang Muslim yang sering melakukan muhasabah pada dirinya akan mudah meningkatkan kualitas dan kemampuan karena dapat segera diperbaiki jika ditemukan kesalahan.

 

Ustazah Echa melakukan evaluasi terhadap fakta yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Fakta remaja mayoritas memprihatinkan, semakin lama aktivitas buruk yang dilakukan remaja semakin parah. Mereka berani melakukan kemaksiatan di tempat sepi ataupun tempat terbuka, miris!

 

Di sisi lain, saat ini sebagian remaja mulai mengenal move on. Ustazah Echa menyampaikan bahwa aktivitas move on atau hijrah dari keburukan menuju kebaikan itu bagus. Hanya saja untuk meningkatkan kualitas diri, move on saja tidak cukup, perlu diikuti dengan move up. Ibarat naik tangga, move on adalah bergeser ke kanan atau kiri namun masih tetap di anak tangga yang sama, sedangkan move up bergeser ke anak tangga selanjutnya yang berada di atas.

Suasana serius mulai mencair saat Kak Lintang memandu games seru. Permainan ini menambah kosa kata peserta tentang bahasa asing dan menguji konsentrasi. Setelah peserta kembali fokus dan ceria, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Ustazah Echa menyimpulkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa move up adalah ngaji, mengkaji Islam secara rutin untuk mengetahui kemana kehidupan ini harus diarahkan demi meraih kesuksesan dunia serta akhirat.

 

Kak Yuliana mengakhiri acara dengan doa memohon kepada Allah untuk diampuni dosa, digolongkan orang-orang yang masuk surga, dan dirahmati kaum Muslim di berbagai negeri.

Wallahua’lam bi ash shawab. [El/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis