Hangout Muslimah Millenial: Beyond The Muslimah Millenial
Oleh: Nur Syamsiah T
Reportase – 25 Januari 2020, Hangout Muslimah Millenial digelar Hangout Muslimah Millenial: Beyond The Muslimah Millenial kalinya sebagai follow up agenda akhir tahun lalu yaitu Teen Talk Show “Resolusi 2020”. Acara yang digelar di Taman Peradaban Desa Tanjung ini dihadiri oleh puluhan ABG putri sekitar Paiton, Pakuniran dan Jabung, Kabupaten Probolinggo. Adapun Tema yang diangkat adalah “Beyond The Muslimah Millenial. ”
Kak Windy selaku ketua pelaksana sekaligus Host telah mempersiapkan agenda ini dengan matang, harapannya para ABG di kawasan Paiton dan sekitarnya memahami tentang potensi dirinya.
Peserta mulai berdatangan pada pukul 09.00 WIB dan disambut hangat oleh panitia dan disuguhi oleh alunan murottal surat-surat pendek. Kak Windy selaku host membuka acara dengan penuh semangat dan bahasa yang digunakan pun bahasa ABG. Selanjutnya tahfidz surat Ath-Thoriq dilantunkan oleh siswi-siswi SD HSG Khoiru Ummah Paiton. Kemudian acara inti yaitu pemaparan materi oleh ustadzah dr. Agnes Lituhayu Januardhani.
Ustazah dr. Agnes mengawali materinya dengan melontarkan pertanyaan pada peserta tentang siapa diantara peserta yang pernah atau sedang baper. Mendapat pertanyaan seperti itu para ABG tampak tersenyum dan saling pandang dengan peserta lainnya. Lalu ustazah dr. Agnes memaparkan tentang ciri-ciri orang yang baper/galau. Dan ustazah Agnes menekankan bahwa beyond muslimah millenial itu adalah remaja yang anti baper atau anti galau.
Para remaja akan anti baper atau akan bisa anti galau jika dia berusaha untuk move on. Upaya untuk move on tersebut akan bisa dilakukan ketika tiga pertanyaan besar tentang kehidupan ini bisa terjawab. Adapun tiga pertanyaan besar itu adalah dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan kemana setelah ini.
Maka jawaban atas pertanyaan itu adalah kita berasal dari Allah Swt, kita hidup ini semata-mata untuk beribadah kepadaNya dan kita akan kembali lagi pada Sang Pencipta, dimana Sang Pencipta telah menyediakan dua tempat yaitu surga dan neraka.
Oleh karena itu, kata ustazah dr. Agnes, kita hidup di dunia ini adalah pilihan. Maka wajib bagi manusia termasuk para remaja untuk menentukan pilihan. Dan setiap pilihan pasti mengandung konsekuensi, membutuhkan investasi dan ada risikonya.
Untuk itu pilihan menjadi beyond muslimah adalah sekolah plus ngaji. Dengan demikian para remaja harus siap dengan konsekuensinya, menyisihkan uang saku sebagai investasi dan harus siap pula menanggung risikonya.
Tanpa terasa waktu berlalu sampailah pada acara “rujak party”, para peserta begitu antusias saat disuguhkan di hadapan mereka piring-piring penuh dengan irisan buah lengkap dengan tahu dan krupuk serta mangkuk penuh dengan bumbu rujak. Dalam waktu singkat party rujak berakhir dengan bersihnya piring-piring di hadapan peserta.
Akhirnya Kak Windy menutup acara siang itu dengan menyampaikan kesimpulan dan ucapan hamdalah bersama-sama. Selanjutnya para peserta beramah tamah dengan panitia sambil makan siang bersama. Sebelum beranjak pulang para peserta diajak foto bersama dan mereka pulang dengan wajah ceria tanpa rasa galau.
Wallahua’lam bish-Showab.
[LM]