Banyak pihak yang menyoroti dan menolak rencana pemerintah mencabut subsidi Gas Elpiji 3 Kg, sebab akan berpengaruh pada kenaikan harga si melon hijau tersebut dan sudah pasti akan menyusahkan masyarakat.

 

Pemerintah berdalih masyarakat menengah ke atas kerap membeli gas melon tersebut. Sehingga hadirnya Elpiji 3 Kg nonsubsidi diprediksi menggeser pengguna subsidi.

 

Belum lama ini, akhirnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak ada pencabutan subsidi si melon tersebut. Menurutnya saat ini pemerintah masih hanya merencanakan pengalihan penyaluran subsidinya dengan skema lain.

 

Elpiji ialah salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Harganya yang selalu menanjak per tahunnya bahkan di beberapa daerah terbilang langka membuat daftar kesengsaraan masyarakat bertambah. Masyarakat selalu dikejutkan pada awal tahun dengan hadiah kenaikan harga atau pencabutan subsidi kebutuhan pokoknya. Wacana kenaikan dan pencabutan subsidi tak pernah sepi dari rencana pemerintah setiap tahunnya. Yang seharusnya berpikir bagaimana mengembalikan dan mengelola SDA untuk kebutuhan masyarakat seluruhnya.

 

Islam mewajibkan negara menjamin kebutuhan masyarakat tanpa pandang bulu. Baik miskin atau kaya, muslim atau selainnya. Sudah jelas dinyatakan bahwa manusia berserikat dengan air, padang, dan api (SDA). Oleh karena itu, semaksimal mungkin negara harus menyediakan semua itu dengan mudah dan murah. Bukan memandang masyarakat sebagai pembeli dan negara sebagai penjual.

 

Terkait status orang kaya, maka Islam mewajibkan zakat dari mereka. Memberikan sanksi kepada yang tidak melaksanakannya. Kemudian dialokasikan untuk 8 golongan yang berhak termasuk fakir dan miskin sesuai syariat. Sehingga, distribusi harta pun adil dan tidak ada kesenjangan sosial. [LM] 

 

Atik Hermawati, Bogor

Please follow and like us:

Tentang Penulis