Virus Corona Mewabah, Imlek Berubah Tak Wah

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih

(Muslimah Penulis Sidoarjo) 

 

LensaMediaNews – Berita terkini yang begitu cepat viral adalah korban virus Corona di China. Virus Corona yang diduga kuat berasal dari Wuhan, China Tengah menjadi perhatian masyarakat internasional (kompas, 26/1/2020).

Virus dengan karakteristik mirip SARS dan memiliki risiko kematian ini telah menyebar ke berbagai negara. Jumlah negara yang mengonfirmasi terinfeksi virus corona pun terus bertambah hanya dalam hitungan hari. Setidaknya, sampai dengan hari ini, terdapat 13 negara yang mengonfirmasi adanya kasus tersebut.

Di China sendiri sebagaimana dilansir Republika.co.id, Sabtu, 25 Januari 2020, transportasi hingga taman hiburan di tutup. Hingga batas yang belum bisa ditentukan. Perayaan Imlek tak berlangsung wah.

Sebanyak 13 kota di China telah diisolasi, guna mengurangi penyebaran virus. Bandar udara, setasiun kereta api, terminal bus ditutup. Taman Disney Shanghai yang biasanya menerima kunjungan 100 wisatan perhari, kinipun tutup.

Betapa dahsyat azab Allah, ini bisa saja baru permulaan. Namun, perekonomian mandeg dan tak ada satupun yang peduli ada kenaikan atau penurunan index saham kecuali bagaimana bisa selamat dari ancaman virus yang mematikan itu.

Beberapa sumber berita mengemukakan asal muasal virus Corona bukan semata dari kuliner nyeleneh masyarakat China akhir-akhir ini yaitu sup kelelawar. Yang memang secara penjelasan ilmiah binatang nocturnal ini adalah pembawa berbagai virus salah satunya Corona. Tapi juga karena ada kebocoran senjata kimia China yang beberapa waktu sempat disangkal.

Tetaplah kejadian luar biasa ini seakan menjadi balasan atas kekejaman mereka terhadap Uighur yang disekap dalam kamp konsentrasi. Guna dicuci otak dan diambil organ tubuhnya secara hidup-hidup. Ketika Allah sudah berkehendak, apa yang bisa dilakukan manusia?

Namun, dengan adanya kejadian ini tentu tak membuat kita berhenti untuk berjuang. Kapitalisme yang asasnya sekular masih tetap menjadi juara virus terganas di dunia. Sebab serangan virus ini menggerus keimanan seseorang hingga tak berbekas. Bahkan tak peduli apakah korbannya adalah sesama kaum muslim.

Tak ada tindakan nyata penguasa untuk menggilas virus sekular, semua orang bebas bersuara dan berpendapat meskipun akibatnya akidah terguncang. Perayaan Imlek memang tak wah di negeri asalnya, namun di Indonesia tak begitu. Setelah 32 tahun tak diperbolehkan bagi kaum Khong Huchu merayakannya sejak Presiden RI ke -4 mencabut aturan tersebut maka sejak itu ibadah pemeluk agama lain resmi menjadi hari libur Nasional.

Tak ada batas toleransi kecuali kebablasan. Akankah kita menunggu azab sebagaimana yang telah Allah perlihatkan di depan mata? solusi terbaik adalah menghapus penderitaan umat ini, bahkan hingga menghilangkan virus Corona dengan sistem yang berasal dari Wahyu Allah. Sebab munculnya kerusakan di muka bumi dan lautan ini adalah sebab ketamakan manusia.

Allah SWT berfirman dalam Ar-Rum ayat 41-42 yang artinya :
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: ‘Lakukanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”.

Wallahu a’ lam bish-showab

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis