Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani sepakat dengan wacana anak buah Menteri Agama Fahcrul Razi merombak 155 buku agama Islam yang memiliki konten terkait Khilafah.

Soal khilafah, pihak kementrian sudah menyampaikan bahwa materi Khilafah akan disampaikan sebagai informasi sejarah sekaligus digiring pada pemahaman meskipun pernah dipraktikkan di masa lalu, tidak bisa menjadi alasan menuntut pemberlakuannya di era saat ini alias tidak bisa diterapkan.

Bahkan Menag sendiri menyatakan bahwasanya sistem Khilafah lebih banyak mudaratnya. Jelas pernyataan Menag itu membawa kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Padahal sudah jelas bahwasanya Khilafah adalah ajaran Islam.

Perombakan buku ajaran agama ini adalah upaya pengebirian ajaran Islam dan akan memberangus pemahaman Islam kaffah. Yakni sebagian ajaran Islam yang dianggap berpotensi mengajarkan intoleransi dan kekerasan harus dihilangkan dari materi ajar. Ajaran Islam tidak mesti menjadi tuntunan, cukup sebagai pengetahuan. Akibatnya Islam tidak bisa dipahami utuh oleh anak-anak umat Muhammad ini.

Ironis, padahal ini adalah negeri mayoritas Muslim. Tapi menterinya tampak fobia terhadap Islam. Tidak berlebihan, ini menunjukkan bahwasanya rezim jilid II semakin represif dan alergi Islam. Padahal kaum muslim hanya ingin melaksanakan ajaran agamanya. Apakah tidak boleh mereka mengekspresikan ajaran agamanya dalam wujud nyata? Mengapa ajaran Islam senantiasa dipersalahkan oleh rezim?

Sejatinya masyarakat sudah tahu sebenarnya rezim ini telah gagal mengelola negara. Kemiskinan terus bertambah. Angka putus sekolah terus meroket. Rakyat menjerit karena beban pajak, iuran, dan kenaikan harga-harga barang. Pelayanan kesehatan kian mahal. Kekayaan alam yang tak lagi bisa diharapkan hasilnya karena telah dikuasai oleh asing. Dan hutang yang terus menggunung.

Tentu tak salah jika dianggap isu radikalisme dipakai sebagai kedok untuk menutupi kegagalan Negara. Bahkan saat ini, negara tengah memerangi umat Islam dengan narasi-narasinya. Negara menganggap pengamalan ajaran agama sebagai hal yang patut disoroti. Maka pilihannya kembali kepada kita, diam ataukah kita lawan dengan tetap menjalankan ajaran Islam.

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka. Dengan kekuasaan dan kekuatan mereka. Ajaran Islam dijadikan sasaran kesalahan. Tapi Allah Dzat Pemilik Alam Semesta, justru akan menyinari dunia dengan Islam.

 

Nur Hikmah
(Muslimah Ideologis)

[hw/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis