Kebencian terhadap HTI dan Ide Khilafah
Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah resmi dibubarkan. HTI dibubarkan karena paham tentang ideologi khilafah yang diusungnya dinilai bertentangan dengan Pancasila. Meskipun HTI sudah bubar, pemerintah masih terus mengejar siapapun yang masih turut menyebarkan paham khilafah. Komitmen pemerintah untuk mengejar para penyebar paham khilafah itu disampaikan langsung oleh Menko Polhukam Wiranto. Wiranto bahkan menegaskan bila ada pihak yang masih menyebarkan paham terlarang itu konsekuensinya ialah jeratan hukum.
Organisasi HTI dibubarkan karena pahamnya. Ideologinya, visi-misinya sudah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. Kalau dari individual atau mantan-mantan anggotanya beraktivitas tetapi aktivitasnya masih melanjutkan paham-paham yang anti-Pancasila anti-NKRI ya mau tidak mau masuk ke ranah hukum. Harus kita hukum,” kata Menko Polhukam Wiranto (Jumat, 19/07/2019).
Bahkan pemimpin yang mayoritas muslim pun takut dengan ide khilafah jika berkembang di tengah-tengah umat. Padahal melarang khilafah atau anti khilafah berhadapan langsung dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Karena khilafah merupakan ajaran Islam. Sungguh bodoh dan rugi umat yang mengaku Islam tapi menolak ide paham khilafah. Mereka pasti mendapatkan azab yang sangat pedih karena berani menentang ide khilafah dan pencipta alam semesta serta seluruh isinya.
Padahal melarang khilafah pasti berhadapan dengan umat Islam yang masih lurus dan istiqomah memperjuangkan penegakan keadilan. Jika Allah bersama kita dalam perjuangan khilafah, tidak ada yang tidak mungkin terjadi dalam tegaknya khilafah, tidak ada satupun kekuatan yang mampu untuk menghalang-halanginya. Janji Allah pasti akan terwujud, khilafah akan tegak di muka bumi ini. Di saat itu suasana kenyaman untuk menyampaikan sesuai dengan keyakinan lurus, tanpa ada ancaman lagi bagi pengemban kebenaran dan keadilan.
Wallahu a’lam bishshawab
Susi
(Anggota Forum Penah Dakwah Maros)
[LS/Ah]
