Agenda Umat, Lanjutkan Perjuangan Tegakkan Islam

 

Oleh: Shafiyyah Rahmah

 

LenSaMediaNews– Pertemuan antara Jokowi dan Ketua umum partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di stasiun Moda Raya Terpadu Lebak Bulus Jakarta tampak penuh keakraban, setelah sebelumnya bersiteru dalam perebutan kekuasaan untuk menjadi presiden di Indonesia. Prabowo menyatakan (Kompas.com, 13/7/2019) bahwa saling mengkritik dan bersaing itu adalah tuntutan politik dan demokrasi.

Dan meskipun saling kritik, tapi tidak menghilangkan persahabatannya dengan Jokowi. Tetap merupakan keluarga besar Republik Indonesia, sama-sama anak bangsa, sama-sama patriot, dan sama-sama ingin berbuat terbaik untuk bangsa. Pertemuan keduanya juga dikatakan oleh wakil kordinator bidang penggalangan khusus partai Golongan Karya (Golkar) menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang (Republika.co.id, 13/7/2019).

Sementara itu pendiri Kantor Hukum Lokataru Hariz Azhar menilai bahwa pertemuan keduanya hanyalah untuk mencari posisi sama-sama untung. Di mana kubu Jokowi menggunakan istilah rekonsiliasi untuk menundukkan kubu Prabowo supaya tidak berulah, begitu juga dengan Prabowo. Hanya untuk mencari lubang angin. Ujung-ujungnya hanyalah bagi-bagi kekuasaan, proyek, jabatan, dan sumber daya alam. Tidak ada pembicaraan mengenai pemulihan kondisi masyarakat yang terbelah (Tempo.co, 13/6/2019).

Demikianlah jangan kaget dengan fakta yang diuraikan di atas, dan sudah saatnya umat berhenti berharap pada demokrasi, karena demokrasi hanya menjadikan umat Islam dan isu-isu Islam sebagai tunggangan para pemburu kekuasaan.

Setelah mereka sampai pada tujuan kepentingan mereka, umat Islam mereka tinggalkan. Tidak ada lawan yang sejati, tidak ada kawan yang sejati, yang ada hanya kepentingan demi mencari keuntungan, itulah demokrasi.

Karena itu, pasca pesta demokrasi dan segala kecurangannya, umat Islam tetap melanjutkan dakwah, dan fokus dengan agenda memperjuangkan tegaknya Islam. Karena dakwah adalah perintah Allah SWT, dan tidak satupun mahkluk yang boleh menghalangi dakwah ini.

Umat Islam tidak akan surut selangkahpun akan terus maju untuk menunaikan kewajiban yang mulia ini, sampai kemenangan Islam, dengan tegaknya syariat Islam secara kaffah di atas bumi Allah. Kemenangan ini tidak akan pernah kita dapatkan melalui demokrasi. Sudah pasti, demokrasi tidak akan memberikan jalan pada Islam untuk mencapai kemenangan menjadikan Islam sebagai ideologis.

Baginda Rasulullah saw sudah mencontohkan kepada kita bagaimana pentingnya kesabaran dan konsistensi atas Islam dalam perjuangan penegakkan Islam. Perjuangan dengan berbagai halangan, rintangan dan dalam waktu yang tidak sebentar.

Waktu yang lama, asalkan memperjuangkan yang benar, pastilah Allah akan memberikan hasil yang benar dan baik, demikian pula sebaliknya. Teruslah berjuang untuk tegaknya Islam dengan kesabaran dan keikhlasan, sampai hari kiamat. Dengan perjuangan dakwah Islam, kemuliaan, kekuatan dan eksistensi Islam dapat dikembalikan.

Seperti masa kejayaan Islam yang lalu dan agama hanya milik Allah sehingga hujjah Allah bisa ditegakkan atas para makhlukNya.

Allah swt berfirman, “Perangilah mereka (orang-orang kafir) oleh kalian hingga tidak ada lagi fitnah (kekufuran) dan agama ini seluruhnya hanya milik Allah” (QS, al-Anfal : 39)[].

Wallahua’lam bishshowab.

 

[Lm/Hw/Fa]

Please follow and like us:

Tentang Penulis