Kepala DP3AKB Kabupaten Majalengka, H. Riswan Graha menjelaskan pembangunan dan SDM harus disertai dengan peran serta fungsi agar menentukan keberhasilan pembangunan. Pemerintah harus melakukan penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan peran perempuan dalam pembangunan dengan melalui program terpadu peningkatan peran wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera. Diharapkan program ini bisa berdampak pada perubahan taraf kehidupannya yang akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan. Selain itu, yang kami inginkan dicapai adalah ingin ada kesetaraan gendernya,” ucapnya. (TribunJabar.id, 19/6/2019)

 

Program Sekolah Perempuan Capai Cita-cita (Sekoper Cinta) digulirkan di daerah atau pelosok untuk menancapkan ide gender. perempuan ditarik dalam pusaran pemberdayaan ekonomi, atas nama mengatasi kemiskinan, perempuan dipaksa berdaya. Padahal program gender bagian dari penjajahan Kapitalisme global.

 

Perempuan memang memiliki peran penting dalam kehidupan suatu bangsa. Namun, dalam bingkai ideologi Kapitalisme, peningkatan peran perempuan justru fokus pada peran publik dan peran ekonominya saja. Padahal sesungguhnya peran perempuan yang utama adalah sebagai ibu dan pendidik generasi. Saat ini justru peran alami inilah yang tergeser dan teralihkan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan. Padahal penghapusan kemiskinan tak cukup dengan memberdayakan perempuan saja. Pasalnya, kemiskinan adalah masalah global akibat ketimpangan akses ekonomi yang dihadapi si lemah versus si kuat, baik dalam tataran negara, masyarakat ataupun individu.

 

Penyelesaian yang akan menuntaskan problem kemiskinan hanyalah dengan menghilangkan penyebab utamanya: hapus sistem kapitalis, lalu ganti dengan sistem Islam dalam wujud Khilafah Islamiyah. Menegakkan sistem Islam dalam institusi Khilafah, selain sebagai wujud keimanan, juga akan merealisasikan kesejahteraan bagi sebuah bangsa. Wallahua’lam bishowab. [ry/WuD]

 

Tawati
Majalengka, Jawa Barat

Please follow and like us:

Tentang Penulis