Petaka. KPU per Kamis (25/4) mencatat anggota KPPS yang meninggal mencapai 225 orang. Sebanyak 1.470 anggota KPPS lainnya dilaporkan sakit. Sebagian besar hal itu disebabkan karena kelelahan setelah berjibaku dengan rekapitulasi Pemilu 2019 selama beberapa hari. Kementerian Kesehatan (Kemkes) melalui dirjen pelayanan kesehatan telah melayangkan surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan hingga kepala puskesmas. Mengimbau untuk memfasilitasi dan melayani para KPPS dan PPK yang membutuhkan.

Pemilu serentak tahun ini benar-benar menimbulkan bencana. Kisruh politik, biaya yang semakin besar, hingga meninggalnya para KPPS. Pembebanan tugas yang terlalu berat membuat para petugas sangat kelelahan. Belum lagi imbas terhadap masyarakat umum. Mereka masih saja terombang-ambing di tengah kesulitan ekonomi serta permasalahan hidup lainnya. Menggantung harapan pada pemimpin selanjutnya. Meskipun tak sedikit pula yang sudah tidak percaya dengan janji-janji mereka.

Segala kekisruhan politik saat ini mulai dari proses pemilihan, pelaksanaan, serta dampaknya, seharusnya menjadi pelajaran. Bahwa kekuasaan yang saat ini diperdagangkan bukanlah jalan yang akan menyelesaikan problematika masyarakat. Masyarakat butuh sistem dan pemimpin yang akan mengurusi mereka. Tiada lain sistem Islam yang diterapkan secara kaffah. Di mana tidak ada janji palsu politik dan biaya yang menyusahkan masyarakat, namun akan mengemban amanah sebagai pengurus masyarakat.

[Lm/Hw/Fa]

Atik Hermawati
Bogor

Please follow and like us:

Tentang Penulis