Cinta yang Menjelma
Oleh : Atik Hermawati
Memang, cinta soal hati
Tak pasti, tanpa aksi
Cinta pada Ilahi
Menuntut cinta pada Sang Nabi
Mengaku cinta pada Sang Pencipta
Syariat dibenam, tak dilaksana
Pilah-pilih mana laba
Tak percaya solusi paripurna
Mahabbah buah keyakinan
Menyemai taat apa yang Dia titahkan
Butuh pembuktian
Baginda Nabi teladan
Al-Qur’an dan As-Sunnah pedoman
Tak dipisahkan
Posisi cinta tertinggi
Mewakafkan diri
Mengaku cinta
Thariqah Rasul-Nya dicela
Menuding syariat tak senada
Dusta!
Wahai diri
Tak cukup begini
Ruhiahnya diyakini
Muamalahnya dibenci
Wahai penguasa
Peringatan-Nya mencambuk dada
Masihkah berlama-lama?
Regulasi demi laba, zalim yang kentara
Problematika selalu bertandang
Berdesakan menunggu antrean
Tak pulang, belum diselesaikan
Menyalahi, menumpuk persoalan
Tak usah berkilah
Rasul uswatun hasanah
Ikuti total risalah
Tanpa pilah-pilah
Sejarah membentangkan sayapnya
Mengudara kejayaan Islam paripurna
Dihujamkan syariat, pondasi negara
Sebab cinta yang menjelma
Allah al-Ghafur
Siapa yang tidak tergiur
Cinta-Nya lebih indah
Bekal menuju jannah
_
Firman Allah Swt.,
“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(TQS. Ali ‘Imran: 31).
Bogor, 20 April 2021
[LM/Sn]