Gara-gara Corona?
Oleh : Nabila Zidane
Dilarang mudik
Boleh berwisata
Bulu kudukku bergidik
Lidahku kelu kehabisan kata-kata
Dilarang mudik
Tapi, boleh pulang kampung
Sebagai insan terdidik
Aku mendadak bak ingsan ling-lung
Kerumunan ulama dipidana
Kerumunan PILKADA, boleh-boleh saja
Sungguh pintar si Corona
Apa takut, ada BAWASLU di sana?
Ekonomi nan tengah resesi
Semua salahmu, wahai Corona
Karut marut dunia pendidikan
Tak luput karena si kambing hitam, bernama Corona
Wahai Corona,
Setahun sudah hadirmu
Qada Allah, tentu kami terima
Bersabar, berdiam di rumah, kami baik-baik saja
Asalkan, kebutuhan dipenuhi penguasa
Namun, apa mau dikata
Sang penguasa seolah berkata
Dapurmu, itu urusanmu
Pajakmu, baru urusanku
Malang nian nasib rakyat
Di tengah pandemi, beban hidup nian berat
Kerja, kerja dan kerja, bagai kuda
Hanya untuk membayar bunga utang negara
Yah, begitulah,
Selama diri rela diatur kapitalisme buatan manusia
Hidup akan selalu dinista kian resah
Mau berubah?
Maka, terima sistem Islam nan sempurna
Surabaya, 24 April 2021
(LM/Sn)