Pasca menyebarnya Covid-19, pemerintah daerah mengambil kebijakan Social Distancing. Pun, sekolah-sekolah diliburkan. Hal ini sebagai upaya pencegahan untuk menghindari penyebaran wabah.

Bagi sebagian anak, peliburan ini bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan atau menjenuhkan. Pasalnya, orangtua meniadakan aktivitas ke luar rumah jika tidak urgent. Di sinilah sinergi orangtua dan sekolah diuji. Bagaimana caranya tetap efektif menimba ilmu meski belajar dari rumah.

Jika di sekolah anak hanya belajar teori tentang kebersihan, maka selama Social Distancing, anak terlibat langsung menjaga kebersihan rumahnya. Misal, membantu mencuci baju, piring, dan perlengkapan lain dengan bersih. Selain itu, membantu menyapu dan mengepel dengan bersih. Bahkan, membersihkan sekitar rumah yang mungkin selama ini jarang dilakukan karena sibuk dengan tugas sekolah (mengoptimalkan birrul walidain).

Selain itu, menggunakan aplikasi belajar online menjadi salah satu sarana agar kondisi ini tidak mematikan ‘ruh belajar’ anak. Bisa ikut kelas online, atau tetap belajar dengan teman dan guru via online. Orangtua di rumah membantu dan mengontrol prosesnya.

Bisa juga menambah hafalan yang bertarget setiap hari diselingi games yang menyenangkan. Tidak lupa, penguatan akidah bagi anak dari kasus corona ini bahwa semua atas kuasa-Nya. Takdir yang harus dijalani sambil berupaya agar terhindar dari wabah dan berdoa semoga wabah segera berakhir.

 

Sherly Agustina, M. Ag.
Waringin Kurung-Banten

[hw/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis