Ancaman Corona di Tengah Gagapnya Penguasa

Covid-19 sudah menjadi wabah yang mengglobal, virus yang berasal dari kota Wuhan China itu kini penyebarannya sudah meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Jika penanganan covid ini tidak dilakukan secara cepat, maka akan banyak korban-korban yang berjatuhan. Dan bisa jadi korban akan bertambah banyak daripada yang terjadi di Italia. Karena mengingat Indonesia tidak melakukan kondisi lockdown pada suatu wilayah. Tentu hal seperti ini akan membuat masyarakat menjadi khawatir dan curiga pada setiap orang karena tidak bisa membedakan mana yang tertular virus mana yang tidak. Mengingat virus ini sulit dikenali ketika menempel di tubuh manusia, jika bukan dengan alat deteksi medis.

Hingga Selasa (24-3-2020), Indonesia telah terkonfirmasi ada 686 kasus positif virus corona, sedangkan data secara global penyebaran virus terus meluas hingga Rabu (25-3-2020), sebanyak 168 negara mengonfirmasi terjangkit covid-19. Sementara itu jumlah kasus virus di seluruh Dunia sudah mencapai 417.582 kasus dengan korban meninggal sebanyak 18.611 kasus.

Dengan melihat data kasus di atas, tentu penyebaran virus ini tidak bisa dianggap enteng. Dibutuhkan kesigapan pemerintah untuk mengatasinya. Namun, sungguh sangat disayangkan pemerintah tidak menerapkan lockdown padahal korban sudah banyak yang berjatuhan, karena melihat di beberapa negara sudah melakukan lockdown tapi negara kita malah masih santai-santai saja menyikapinya, pemerintah seolah gagap dalam menangani virus corona ini.

Di zaman Rasulullah pun dulu pernah terjadi wabah penyakit kusta, yaitu penyakit kulit yang berbahaya, yang menimpa masyarakat pada zaman itu. Isolasi atau lockdown pun diberlakukan, saat terjadi wabah penyakit menular di sebuah wilayah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi penularan penyakit. Seperti dalam sabda Rasulullah, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR. Bukhari)

 

Lilieh sholiha

 

[LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis