Oleh : Dewi Wisata

 

 

Lensamedianews.com__ Bulan Ramadan semakin dekat. Tak heran, saat menjelang Ramadan pasti selalu disambut dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Tidak hanya beras yang harganya naik, harga pangan pokok lain, seperti minyak goreng, gula pasir, cabai merah, dan telur ayam ras, juga turut melambung tinggi selangit. Kenaikan harga ini kerap berulang jelang Ramadan. Dan umumnya disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bahan makanan menjelang Ramadan. Konsumsi rumah tangga cenderung meningkat selama bulan puasa, sehingga harga bahan pokok ikut terdorong naik. Belum lagi masalah pendistribusian barang sehingga berpotensi terjadi kelangkaan dan membuat harga barang juga naik.

 

 

Kenaikan harga jelang Ramadan ini sudah menjadi tradisi. Oleh karenanya, fenomena yang terus terjadi ini sejatinya menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga stabilitas harga dan menyediakan pasokan yang cukup sesuai kebutuhan masyarakat. Kapitalisme hanya menjadikan peran negara sebatas regulator. Negara lumpuh dalam perannya sebagai pelayan rakyat yang mengedepankan kepentingan masyarakat. Padahal, negara seharusnya melakukan upaya antisipatif agar tidak ada gejolak harga dan masyarakat mudah mendapatkan kebutuhannya.

 

 

Dalam Islam, peran negara adalah pelayan rakyat. Islam mewajibkan negara hadir secara penuh mengurusi seluruh kemaslahatan umat. Negara akan mengupayakan produksi bahan pangan secara mandiri demi kepentingan pemenuhan kebutuhan rakyat semata. Islam juga akan menjamin mekanisme pasar terlaksana dengan baik. Negara wajib memberantas distorsi, seperti penimbunan, monopoli, dan penipuan. Sehingga dengan penerapan Islam, kebutuhan rakyat akan sangat mudah terpenuhi dan mudah diakses.

Please follow and like us:

Tentang Penulis