Huru-Hara Dunia Pendidikan Indonesia

20250113_225430

Oleh : Maya

 

LenSa MediaNews.Com, Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk mencetak SDM yang unggul yang mendukung kesejahteraan dan kemajuan suatu negara.

 

Sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami berbagai kesulitan yang menghalangi pemerataan dan mutu pendidikan. Beberapa isu yang harus segera diselesaikan termasuk ketidaksetaraan dalam akses, penyebaran guru, biaya pendidikan yang mahal, birokrasi, kekerasan, dan praktik korupsi.

 

Walaupun telah dilakukan berbagi upaya perbaikan, fakta di lapangan,  ketimpangan masih terlihat di berbagai tempat. Tindak kekekerasan dalam pendidikan juga menjadi sorotan, sejumlah 573 insiden kekerasan terjadi di institusi pendidikan selama tahun 2024. Angka tersebut dua kali lipat dari tahun 2023 (cnnindonesia .com, 27-12-24).

 

Ketidaksesuaian akses pendidikan di Indonesia sangat terlihat antara kota dan desa. Di kota-kota besar, sarana pendidikan umumnya lebih memadai dan modern. Di pedesaan banyak sekolah yang masih mengalami kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang memadai, bahan ajar, dan peralatan pembelajaran. Ini mengakibatkan mutu pendidikan di desa sangat jauh tertinggal dengan di kota.

 

Suatu hal yang memilukan di negara ini, ketika posisi guru tidak dihargai. Saat ini, banyak siswa yang bersikap emosional dan berani menantang guru bahkan melukai mereka. Selain itu, terdapat banyak kasus di mana guru dijadikan tersangka hukum saat mereka memberi peringatan dan hukuman kepada siswa yang melanggar aturan.

 

Di sisi lain, para siswa kehilangan identitas mereka sehingga tidak mampu mengerti tujuan hidup yang sebenarnya. Zaman now, pendidikan kaum muda menghadapi banyak tantangan yang rumit. Kemajuan teknologi dan globalisasi membawa perubahan signifikan dalam cara berpikir dan gaya hidup.

 

Kaum muda sering kali terpapar pada berbagai informasi yang tidak selalu akurat dan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan mereka kemampuan berpikir kritis serta kemampuan untuk menyaring informasi yang diterima.

 

Tekanan dari aspek sosial dan budaya juga bisa memengaruhi pendidikan kaum muda. Mereka sering kali terjebak dalam pilihan antara menjaga nilai-nilai Islam dan mengikuti tren yang sedang populer. Hal ini disebabkan sistem pendidikan sekuler yang selama ini diterapkan, yang mengabaikan pentingnya iman dan ketakwaan sebagai hasil dari pendidikan.

 

Sejatinya pendidikan adalah aspek yang penting dan strategis bagi sebuah negara. Kerusakan dalam pendidikan akan berdampak pada kerusakan suatu negara. Ini terlihat ketika sistem pendidikan sekuler diterapkan.

 

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Pastinya, negara ini berisiko menghadapi masalah jika pendidikannya didasarkan pada sekularisme yang hanya mempertimbangkan kemajuan dari sudut pandang duniawi.

 

Sudah seharusnya negara mayoritas muslim ini menerapkan sistem pendidikan Islam yang menekankan pembentukan karakter Islami bagi para peserta didik serta mewujudkan peradaban yang maju dan bermartabat. Peningkatan dalam dunia pendidikan selama masa kejayaan peradaban Islam telah terbukti menjadi acuan bagi negara-negara lain.

 

Pada dasarnya, tujuan dari pendidikan Islam adalah meningkatkan kecerdasan pikiran dan membentuk karakter Islami. Ini akan menghasilkan sosok muslim sejati yang dilengkapi wawasan di berbagai bidang kehidupan. Dalam pendidikan Islam, pengembangan pola pikir siswa berkaitan dengan pemahaman mereka tentang hukum syariah, yang meliputi: wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.

 

Cara berpikir islami mencerminkan kecerdasan siswa, yakni kesadaran mereka akan hubungannya dengan Allah. Sementara itu, sikap Islami berkaitan dengan etika dan moral yang baik.

 

Pendidikan tidak berakhir setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah atau PT. Dalam Islam, belajar menjadi suatu keharusan yang berlangsung seumur hidup. Generasi muda perlu diajarkan untuk senantiasa memiliki semangat belajar dan tidak merasa puas dengan pengetahuan yang mereka miliki. Mereka perlu terus memperbarui wawasan mereka dan mengikuti kemajuan zaman, tanpa melupakan prinsip-prinsip Islam yang menjadi dasar kehidupan mereka.

 

Oleh karena itu, akidah Islam seharusnya menjadi landasan utama dalam kehidupan seorang muslim, dasar bagi negaranya, dasar untuk interaksi antar muslim, serta dasar bagi regulasi dan masyarakat pada umumnya.

 

Pendidikan generasi muda adalah investasi jangka panjang yang akan memengaruhi masa depan umat manusia. Generasi yang terdidik dengan baik akan menjadi pemimpin yang bijak dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.

 

Dengan langkah ini, kita akan menghasilkan generasi emas tidak hanya pintar, tetapi juga beriman, bertanggung jawab, dan berakhlak luhur.Allahu a’lam bish showab. [ LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis