Rumah Layak Harga Melonjak

Oleh: Dewi Wisata

 

Lensamedianews.com, Opini – Memiliki rumah yang layak sangat menjadi impian saat ini. Namun, jangankan memiliki rumah yang layak, tempat tinggal sederhana saja banyak yang belum memiliki. Hal ini disebabkan harga rumah yang selangit alias mahal. Semakin mahal harga rumah di suatu tempat, semakin banyak masyarakat yang tidak memiliki rumah di sana. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,9 juta masyarakat Indonesia belum memiliki rumah.

 

Tak heran, akibat tata kelola perumahan yang diatur atas aturan kapitalisme saat ini membuat harga rumah yang kian tahun semakin melonjak. Negara hanya berfungsi sebagai regulator yang melancarkan para pengusaha. Maka bisa kita saksikan hari ini, perumahan-perumahan yang ada tidak lepas dari adanya kerjasama antara penguasa dan pengusaha.

 

Lagi-lagi semua kebutuhan yang seharusnya untuk rakyat justru sebaliknya menguntungkan para pengusaha. Dimana program ini menjadi lahan bisnis yang menggiurkan pengusaha. Nyatanya negara yang sedang bekerja untuk menjamin kebutuhan rakyat akan rumah layak adalah nol.

 

Berbeda dengan Islam. Rumah adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Pemenuhannya sesuai mekanisme syariat Islam, yakni di-support oleh paradigma Islam, fungsi negara, dan sistem kehidupan Islam secara menyeluruh. Belum lagi pemimpin dalam Islam yang sangat amanah terhadap rakyatnya.

 

Jadi tidak ada hubungan simbiosis mutualisme yang menguntungkan antara penguasa dan pengusaha. Semuanya dilakukan untuk kesejahteraan rakyat. Dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal, karena memang Islam telah memenuhi kebutuhan rakyat secara tepat sesuai hukum syara. [LM/Ah]

Please follow and like us:

Tentang Penulis