Jateng Darurat Narkoba, Perlunya Islam Diterapkan
Oleh : Hanif Eka Meiana
Aktivis Muslimah Soloraya
Lensamedianews.com__ Peredaran narkoba di Kabupaten Sragen masih marak terjadi. Bahkan, dalam satu minggu, ada 3 orang yang ditangkap karena mengedarkan sabu. Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasat Narkoba Polres Sragen, AKP Luqman Efendi mengatakan pengedar pertama yang diamankan adalah SKY alias Mbeling dengan barang bukti berupa 0,21 gram sabu (solo.tribunnews.com, 17-10-2024)
SKY mengaku sabu itu ia dapatkan dari seorang pengedar lainnya bernama Budi. Dari tangan Budi, polisi mengamankan sabu yang disembunyikan di bungkus rokok sejumlah 16 paket, atau seberat 6,29 gram sabu. Sehingga total barang bukti sabu yang diamankan sebanyak 6,5 gram, selain itu, dari hasil penggeledahan di rumah tersangka Budi, juga ditemukan peralatan yang biasa digunakan untuk mengonsumsi narkotika, seperti kaca pipet, korek api, dan HP untuk transaksi.
Peredaran dan penggunaan narkoba tidak pernah berkurang atau bahkan hilang melainkan semakin terus bertambah. Para pelakunya pun tak hanya kalangan dewasa dan orang kaya saja tetapi juga kalangan remaja serta mereka dari kalangan menengah ke bawah. Sempat penulis mendengar dari seorang teman bahwa ada pelajar SMA di daerah Klaten yang juga sudah menjual ganja.
Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa narkoba merupakan zat yang berbahaya dan merusak bagi manusia. Tidak hanya menimbulkan ketergantungan, penggunaan yang berlebihan dan terus-menerus dapat menimbulkan kematian. Bila penggunaan narkoba meluas pada generasi, maka dapat dipastikan masa depan umat ini ada di tangan generasi yang sakit dan rapuh. Umat akan dibawa pada kehancuran serta kerusakan yang semakin parah.
Edukasi dan sosialisasi sudah sering dilaksanakan baik di sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat. Namun mengapa masih kita dapati peredaran dan penggunaan narkoba? Apa yang menyebabkan hal ini terus terjadi dan bagaimana solusinya?
Maraknya peredaran dan penggunaan ganja di kalangan anak muda dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari sistem kehidupan yang diterapkan saat ini. Pedoman kehidupan yang jauh dari agama serta pemikiran sesat dan merusak umat yang diadopsi oleh sebagian besar masyarakat hari ini telah membawa mereka pada kerusakan yang cukup parah dan berulang. Penerapan sistem sekuler inilah yang membentuk generasi menjadi pembebek, lemah fisik, krisis identitas, rentan tereksploitasi potensinya untuk hal yang negatif dan menjadi pribadi yang mudah terbawa arus.
Standar yang dipakai dalam sistem sekuler bukanlah halal haram, melainkan asas manfaat. Termasuk juga menjunjung tinggi kebebasan. Agama tak boleh mengurusi kehidupan manusia. Akibatnya mereka bebas berbuat sesukanya, berani ambil resiko hingga tak peduli lagi dosa dan neraka. Semua dilakukan demi mencapai kepuasan sesaat dan nafsu duniawi yang ingin dipenuhi.
Gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai Islam membawa masyarakat kepada pergaulan yang merusak. Termasuk penggunaan narkoba. Hal ini seolah menjadi tren, serta menjadi komoditas yang menarik untuk diperjualbelikan demi meraup keuntungan. Kondisi ini juga diperkuat dengan rapuhnya peran keluarga dalam membina generasi, abainya masyarakat dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar serta penegakan hukum yang lemah oleh negara.
Kita akan menemukan kondisi yang berbeda bila Islam diterapkan dalam kehidupan. Faktanya pernah ada suatu masa di mana generasi kala itu menjadi pribadi yang unggul dan membawa peradaban pada kegemilangan. Masa itu, Islam menjadi panduan kehidupan bagi seluruh masyarakat. Dampaknya terbentuk individu-individu yang bertaqwa, masyarakat yang cerdas dan saling beramar ma’ruf nahi munkar juga negara yang berperan penuh dalam menjaga masyarakatnya agar sesuai koridor syariat Islam.
Generasinya dididik untuk menjadi insan yang mulia, bersyakhsiyyah Islamiyah, berilmu dan mampu mengembangkan ilmunya untuk kebermanfaatan umat. Penerapan sistem pergaulan Islam dan sistem ekonomi Islam mampu menjaga masyarakat dari peredaran dan penggunaan narkotika yang merusak. Penegakan sistem sanksi dalam Islam mampu menindak siapa saja yang menjual belikan barang haram dan sesuatu yang merusak umat. Demikian bila Islam diterapkan, mampu menjaga umat dari bahaya dan dampak buruk narkoba.
Hal ini hanya mampu diwujudkan bila umat sadar dan mau kembali menjadikan Islam sebagai pedoman kehidupan. Kesadaran ini perlu diwujudkan dengan menyadarkan umat akan kerusakan akibat penggunaan narkoba serta kerusakan dalam setiap aspek kehidupan bila Islam tidak dijadikan sebagai aturan dalam bernegara. Oleh karenanya dakwah menyampaikan kebenaran Islam harus senantiasa dilakukan oleh setiap muslim hingga terwujud kembali kehidupan Islam. Insyaallah. Wallahu’alam.