Tingkat Kepuasan Rakyat terhadap Pemerintah, Pencitraan!

Oleh: Sabila Herianti

 

LenSaMediaNews.com__Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana memberitahukan terkait hasil survei Indikator politik Indonesia yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi menjelang akhir masa jabatannya mencapai 75 persen. Dengan kata lain, hal ini merupakan bukti bahwa upaya keras pemerintah dalam berbagai bidang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga penanganan pandemi, dan pemulihan ekonomi (nasional.tempo.co, 4-10-2024).

 

Lain pada data, lain pula pada realita. Nyatanya masih banyak persoalan dalam negeri ini yang tidak kunjung teratasi. Bahkan, saat ini Indonesia nyatanya tengah mengalami deflasi selama 5 bulan berturut-turut, yang diakibatkan karena melonjaknya harga pangan serta maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (m.kumparan.co, 5-10-2024).

 

Pada aspek kesejahteraan, masyarakat sulit memenuhi kebutuhan pokoknya dan mengakses layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang terpaksa menahan lapar demi mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak. Atau sebaliknya, banyak masyarakat yang terpaksa mengorbankan pendidikan dan kesehatan demi memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

 

Masyarakat juga masih mengeluhkan terkait keamanan yang belum juga terwujud secara baik. Sebagaimana hari ini kasus kriminal yang terjadi tidak hanya di luar rumah atau tempat yang rawan tindak kejahatan. Di tempat yang dianggap aman pun, seperti dalam rumah, sekolah, dan sebagainya kasus kriminal tidak dapat dihindarkan.

 

Terlebih lagi kriminalitas yang terjadi hari ini telah menyasar pada kalangan anak. Banyak sekali aksi kejahatan sampai aksi pembunuhan dilakukan oleh anak remaja di bawah umur. Alhasil, kehidupan masyarakat selalu dibayang-bayangi ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa.

 

Lantas, kondisi rakyat bagian mana yang mencerminkan kinerja baik pemerintah dalam mengurusi rakyatnya. Segala pembangunan yang dijalankan pemerintah tidak memberikan manfaat sedikit pun bagi rakyat. Rakyat hanya mendapatkan pahitnya perampasan lahan dan ruang hidup yang layak. Pembangunan yang ada alih-alih memberikan kesejahteraan, justru kesengsaraan demi kesengsaraan yang diterima masyarakat.

 

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa hasil survei terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah tidak benar-benar mewakili seluruh masyarakat. Hasil survei tersebut tidak lain hanyalah pencitraan guna menutupi berbagai persoalan yang menimpa masyarakat.

 

Hal ini menunjukkan wajah asli negara di bawah sistem politik demokrasi dengan sistem ekonomi kapitalisnya yang berasaskan sekularisme. Mudah saja bagi pemimpin negara ini mengelabui rakyatnya dengan menciptakan hasil survei yang tidak sesuai dengan realita.

 

Sebab, bagi negara yang berasaskan sekukarisme, rakyat bukanlah objek utama yang harus diperhatikan. Pemerintah hanya fokus pada hal-hal yang mampu menghasilkan keuntungan. Pastinya keuntungan yang hanya dinikmati oleh segelintir orang, seperti para kapital atau elit oligarki.

 

Sejatinya, rakyat hanya akan mendapatkan pengurusan yang berkualitas dalam sistem pemerintahan Islam. Pemerintahan Islam akan melahirkan pemimpin yang adil, yakni pemimpin yang menerapkan aturan-aturan Islam secara menyeluruh di berbagai aspek kehidupan.

 

Dalam Islam, pemimpin (Khalifah) berperan sebagai pengurus urusan umat, bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok dan dasar umat, serta melayani umat dengan penuh kasih sayang. Hal ini dikarenakan, Khalifah tahu betul konsekuensi apabila ia berbuat zalim atau tidak mengurusi rakyatnya dengan baik.

 

Sebagaimana hadis berikut ini:

“Kepemimpinan itu awalnya bisa mendatangkan cacian, kedua bisa berubah menjadi penyesalan dan ketiga bisa mengundang azab dari Allah pada Hari Kiamat; kecuali orang yang memimpin dengan kasih sayang dan adil.” (HR. ath-Thabarani)

 

Sungguh, terwujudnya kesejahteraan dalam sistem pemerintahan saat ini hanyalah ilusi. Sebaliknya, terwujudnya kesejahteraan dalam sistem pemerintahan Islam adalah suatu hal yang pasti. Wallahu a’lam. [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis